Wabah COVID-19 di Korsel Kian Parah

JagatBisnis.com –  Infeksi harian COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (13/7/2022) mencapai angka tertinggi dalam dua bulan terakhir. Jumlah kasus kini menembus angka 40 ribuan.

Pemerintah memperingatkan, Korsel kemungkinan akan menghadapi lonjakan kasus ke-5 dalam beberapa bulan mendatang.

Bahkan pada Agustus, infeksi harian diperkirakan dapat mencapai 200 ribu kasus. Tingkat 200.000 infeksi per hari terakhir kali muncul pada April silam.

“Infeksi harian bisa melonjak hingga 200.000 antara pertengahan Agustus dan akhir September,” papar Perdana Menteri Han Duck-soo pada pertemuan tanggapan pemerintah terhadap COVID, dikutip dari Reuters.

Baca Juga :   Yoon Suk Pindahkan Kantor Kepresidenan ke Kompleks Kemhan

Pernyataan Han didasarkan pada laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) dan sejumlah ahli lainnya.

Pada Rabu, pemerintah mencatat sebanyak 40.266 kasus infeksi. Angka ini meningkat 8% dari hari sebelumnya dan merupakan level tertinggi sejak 43.908 pada 11 Mei lalu.

Demi meredam penyebaran infeksi COVID-19, pemerintah pun memutuskan untuk memperluas kriteria penerima vaksin booster.

Baca Juga :   Alami Kenaikan, Indonesia Diminta Waspada Gelombang Ketiga COVID-19

Han mengatakan, orang-orang berusia 50-an dan mereka yang memiliki penyakit bawaan akan memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster kedua.

Hingga saat ini, hanya penduduk dengan usia 60 ke atas yang diperbolehkan menerima booster kedua. Angka penerimaan pun masih rendah, hingga saat ini hanya 32% dari mereka yang memilih untuk mendapatkan suntikan vaksin ke-4 ini.

Pada Mei lalu, Korea Selatan mulai menghapus sebagian besar pembatasan terkait pandemi, termasuk perintah untuk menggunakan masker luar ruangan. Keputusan ini diambil karena melambatnya penyebaran infeksi COVID-19 setelah sempat memuncak hingga lebih dari 600.000 per hari pada pertengahan Maret.

Baca Juga :   Ridwan Kamil Bakal Wajibkan WFH di Zona Merah COVID-19 per 11 Januari

Han mengatakan, pemerintah tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk mengembalikan pembatasan, tetapi hal ini mungkin akan dilakukan jika ada perubahan situasi COVID yang kritis dan mendesak.

Ia menambahkan, saat ini, peraturan karantina tujuh hari bagi mereka yang terinfeksi COVID masih tetap berlaku. (pia)

MIXADVERT JASAPRO