JagatBisnis.com – Sebelum melakukan aksi penembakan massal, Payton Gendron sempat merasa kebosanan selama mengarungi hari-hari awal pandemi corona. Remaja berusia 18 tahun itu kemudian menyelami situs berbagi gambar, 4chan. Bermula dari menelusuri meme, dia menemukan dirinya tertarik pada retorika ekstremis.
Penjelajahan Gendron lalu mengantarkannya pada situs-situs ekstremis dan neo-Nazi yang menjajakan teori konspirasi hingga rasisme anti-kulit hitam. Dia membenamkan dirinya dalam campur-baur situs supremasi kulit putih.
Gendron diperkenalkan dengan gagasan bahwa ras kulit putih menghadapi ancaman kepunahan akibat berbagai alasan, dari pernikahan antar ras hingga imigrasi.
Dia kemudian melacak GIF seorang pria bersenjata dan menemukan penembakan Christchurch pada 2019 yang menewaskan 51 orang di dua masjid di Selandia Baru. Dalam aksi keji pelaku, Brenton Tarrant, Gendron menemukan panggilannya.
Discussion about this post