“Pembangkit tambahan merupakan solusi jangka panjang pemulihan sistem kelistrikan, sambil menunggu perbaikan di sisi penghubung BMPP dengan sistem kelistrikan Ambon,” katanya, seperti dikutip Senin (16/5/2022).
Dia mengungkapkan, cuaca ekstrem berupa angin dan ombak besar menyebabkan putusnya kabel penghubung dari BMPP Nusantara 1 dengan sistem kelistrikan Ambon. Kondisi tersebut menyebabkan sistem kelistrikan Ambon kehilangan daya sebesar 60 MW. Sebagai langkah pengamanan, pembangkit BMPP Nusantara 1 terpaksa keluar dari sistem pada 8 Mei 2022.
“Selanjutnya jalur kabel penghubung tersebut dilakukan pengamanan untuk menjaga aset dan mengantisipasi kerusakan yang lebih berat pada jalur evakuasi dan BMPP. Saat ini beban puncak di sistem Ambon sebesar 58,0 MW dengan daya mampu pembangkit yang tersedia sebesar 55,7 MW di luar BMPP,” terangnya. (*/eva)
Discussion about this post