Menurut dia, pada tahun ini, PLN bakal menambah kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 228 MW. Pembangkit ramah lingkungan tersebut terdiri dari PLTP sebesar 45 MW, PLTA dan PLTM 178 MW, serta pembangkit listrik tenaga bioenergi 5 MW. Selain dari sisi pasokan, dalam mendukung pengembangan industri hijau di Indonesia, pihaknya juga membuka peluang kerja sama dalam carbon trading melalui Renewable Energy Certificate (REC).
“REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan. Melalui REC, kami dapat mewujudkan kerja sama pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, adapun kontrak pembelian REC dengan durasi kerja sama 1-5 tahun ini juga bakal memberi dampak positif bagi industri. Sehingga pelanggan memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Discussion about this post