Ini Penjelasan Menkes Soal Ratusan Ribu Vaksin COVID-19 yang Sudah Kedaluwarsa

Menkes Budi Gunadi Sadikin

JagatBisnis.com – Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap ada ratusan ribu vaksin COVID-19 yang kedaluwarsa. Meski tak menjelaskan detail jumlahnya, Budi menerangkan ratusan ribu vaksin ini kedaluwarsa sejak Desember 2021 lalu.

“Kedaluwarsa memang ada beberapa vaksin sejak Desember, berapa ratus ribu,” kata Budi saat rapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (19/1).

Budi menjelaskan, 95 persen dari jumlah teesebut merupakan vaksin donasi, yakni AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Vaksin-vaksin tersebut memang dihibahkan saat mendekati kedaluwarsa, kemudian ada beberapa yang terlewat sehingga tak sempat terpakai di Indonesia.

Baca Juga :   Puluhan Siswa SD dan SMP di Kuningan Positif Covid-19

“AstraZeneca, Pfizer, Moderna, ini diberikan negara maju. Mereka sudah cukup, ngabisin susah, itu yang dikasih. Kenapa Indonesia dapat banyak? Karena kita vaksinasi cepet,” ujar Budi.

“Pengalaman WHO kirim ke Afsel enggak terpakai, banyak yang expired. Cuma karena dikasihnya dekat [mada kedaluwarsa] kita [juga] missed beberapa,” tambah dia.

Baca Juga :   Satgas Wanti-wanti Lonjakan Kasus COVID-19 pada Libur Akhir Tahun

Budi melanjutkan, ada sekitar satu juta dosis vaksin COVID-19 yang akan kedaluwarsa pada akhir Januari ini. Namun ia memastikan pemerintah akan terus mendorong program vaksinasi corona, termasuk booster, agar vaksin yang hampir kedaluwarsa bisa terpakai.

“Makanya kita dorong, booster juga kita dorong supaya bisa habiskan vaksin yang mau expired. Paling banyak expired di Jawa karena stoknya banyak. Terkait vaksin, ini kita sekarang punya stok 450 juta,” terang Budi.

Baca Juga :   Kasus Covid-19 di DKI Makin Meningkat, Anies Tambah RS Rujukan jadi 140

“Vaksin kita disuntikkan 300 juta. Jadi kita punya stok 150 juta atau 4 sampai 5 bulan stok. Tapi kalau stok ada sekarang mungkin 60-70 persen vaksin donasi. Itu yang expired-nya pendek, 3 sampai 6 bulan,” tandasnya.(pia)

MIXADVERT JASAPRO