AIIB Beri Pinjaman Rp2,1 Triliun untuk Satelit Satria-1

JagatBisnis.com – Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) kucurkan pinjaman untuk proyek Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (Satria-1) senilai USD150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun. Proyek satelit ini diperkirakan siap mengorbit pada 2023. Sehingga 45 juta masyarakat Indonesia di daerah tertinggal, terpencil, dan terdalam (3T) yang belum memiliki akses internet dapat segera terkoneksi.

“Komitmen AIIB untuk pembiayaan adalah sebesar USD150 juta. Proyek ini merupakan pembiayaan dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP),” kata Asim Rana, Principal Investment Officer, Digital Infrastructure and Industry Head AIIB dalam webinar bertema “Menilik Pentingnya Konektivitas – Innfrastructure fot Tomorrow (i4t), Kamis (12/8/2021).

Sementara itu, Adi Rahman Adiwoso, Chief Executive Office PT Satelit Nusantara Tiga (PSNT), menambahkan, kerjasama ini akan melibatkan pemerintah Indonesia dengan pihaknya yang mendapat pembiayaan dari AIIB. Sehingga proyek ini berdampak sangat penting bagi jutaan masyarakat. Karena dapat memberi inklusi digital bagi para siswa di sekitar 94 ribu sekolah melalui pembelajaran daring. Selain itu juga dapat meningkatkan konektivitas bagi 3.700 pusat kesehatan, dan menghubungkan 3.900 pemerintah daerah dengan pusatnya di Jakarta.

“Saat ini satelit sedang diproduksi oleh Thales Group di Perancis dan akan memiliki kapasitas 150 Gbps dengan frekuensi Ka-Band. Lalu, kami akan bertanggungjawab untuk mengawasi pembangunan dan peluncuran satelit, memastikan orbit satelit, dan mendapatkan lokasi gateway dan stasiun bumi, mendapatkan asuransi dan mengoperasikan, serta memelihara satelit, serta stasiun gateway dan bumi,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, menyebutkan pembiayaan dengan skema blended finance ini bisa menjadi alternatif untuk pembangunan. Apalagi Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk membangun infrastruktur teknologi digital. Untuk itu, keberadaan satelit Satria 1 nantinya diharapkan bisa mendukung ketersediaan infrastruktur digital di Indonesia.

“Saya berharap pada akhir 2023 nanti satelit tersebut dapat diluncurkan di orbit, dan berfungsi komersial untuk mendukung layanan publik di Indonesia. Karena ini salah satu satelit yang besar dengan kapasitas 150 gigabyte (GB) per second,” tutup Johnny. (eva)

MIXADVERT JASAPRO