Turki Beli Lebih Banyak Sistem Rudal dari Rusia, AS Kasih Sanksi

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

JagatBisnis.com – Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan Turki akan membeli lebih banyak sistem pertahanan peluru kendali S- 400 dari Rusia. Washington mengatakan S- 400 memunculkan bahaya untuk jet tempur F- 35 dan sistem pertahanan NATO yang lebih besar.

Turki mengatakan tidak bisa mendapatkan sistem pertahanan udara dari kawan NATO mana juga dengan persyaratan yang melegakan.

“ Di era depan, tidak terdapat yang dapat turut aduk dalam sistem pertahanan semacam apa yang kita dapat, dari negeri mana dan pada tingkatan apa,” tutur Erdogan, Minggu 26 September 2021.

Baca Juga :   Hubungan AS dan Saudi Kian Memburuk

” Tidak terdapat yang dapat mengusik itu. Kita merupakan salah satunya yang membuat ketetapan semacam itu.”

Amerika Sindikat meresmikan ganjaran kepada arahan Direktorat Pabrik Pertahanan Turki, Ismail Demir, dan 3 pegawai yang lain pada Desember setelah Turki mendapatkan antaran gelombang awal S- 400.

Dialog bersinambung antara Rusia dan Turki tentang pengiriman gelombang kedua, yang kesekian kali dibilang Washington hampir tentu akan mengakibatkan ganjaran terkini.

“ Kita menekan Turki di setiap tingkat pertemuan untuk tidak menjaga sistem S- 400 dan menahan diri dari membeli perlengkapan tentara bonus Rusia,” tutur ahli ucapan Departemen Luar Negara AS kala ditanya hal Erdogan.

Baca Juga :   AS Pertimbangkan Bebas Visa Bagi 4 Negara Ini, RI Tak Masuk

“ Kita lalu menjelaskan pada Turki kalau setiap pembelian senjata terkini Rusia yang penting akan dikenai ganjaran di dasar Undang- Undang Melawan Kompetitor Amerika Melalui Ganjaran( CAATSA),” imbuh ahli ucapan itu.

Ahli ucapan Departemen Luar Negara AS menyangka Turki sebagai kawan dan teman dan mencari cara untuk menguatkan kemitraan mereka” bahkan kala kita tidak sepakat.”

Erdogan akan bertemu dengan Kepala negara Vladimir Putin di Rusia pada Rabu untuk mangulas berbagai rumor termasuk kekerasan di barat laut Suriah. Erdogan pula mengatakan kalau Kepala negara AS Joe Biden tidak sempat mengangkut masalah rekam jejak hak asas orang Turki.

Baca Juga :   AS Luncurkan Senjata Hipersonik 5 Kali Lebih Cepat dari Kecepatan Suara

Ditanya apakah Biden mengangkut masalah itu selama pertemuan di sela- sela KTT NATO di Brussels, Erdogan mengatakan:” Tidak. Kita tidak memiliki masalah semacam itu dalam perihal independensi,”

Berdasarkan informasi dari Panitia untuk Melindungi Wartawan( CPJ), Turki ialah salah satu negeri yang memenjarakan wartawan sangat banyak.(pia)

MIXADVERT JASAPRO