Hubungan AS dan Saudi Kian Memburuk

JagatBisnis.com Hubungan Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) memburuk. Presiden AS Joe Biden bahkan mempertimbangkan untuk meninjau kembali relasi dua negara.

Sikap Biden diambil usai OPEC+ mengumumkan akan memotong produksi minyak meski AS keberatan. AS menuding Saudi ada di balik keputusan OPEC.

Biden pada Selasa (11/10) menegaskan akan ada konsekuensi atas apa yang dilakukan Saudi.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi

Baca Juga :   TKW Asal Indramayu Diancam Keluarga Majikan di Arab Saudi

Sebelum Biden menunjukkan kekecewaannya, sehari sebelumnya Ketua Hubungan Luar Negeri Senat AS Bob Menendez meminta AS membekukan seluruh kerja sama dengan Saudi, termasuk penjualan senjata. Hal itu terkait dengan tindakan Saudi di OPEC+.

Terkait konsekuensi yang bakal diterima Saudi, Biden menyatakan segala opsi masuk dalam pertimbangan.

Jubir Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan saat ini Pemerintah AS tengah meninjau kebijakan apa yang paling mungkin diambil terhadap hubungan dua negara. Tetapi, tidak ada waktu spesifik kapan kebijakan bakal berlaku atau diumumkan.

Baca Juga :   Bandara Saudi Diserang Drone, Banyak Korban Berjatuhan

“AS memantau situasi ini dengan saksama dalam waktu beberapa pekan atau beberapa bulan,” kata Jean-Pierre seperti dikutip dari Reuters.

Kebijakan memotong produksi minyak diumumkan OPEC+ pada pekan lalu. Para pejabat AS secara diam-diam sudah melobi Saudi menolak gagasan tersebut.

Baca Juga :   AS Produksi 139 Juta Senjata Api Dalam Dua Dekade Terakhir

Sayangnya, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menolak keinginan AS.
AS lalu menuduh Saudi terpengaruh Rusia. Negeri Beruang Merah saat ini sedang berseteru dengan Barat akibat invasi di Ukraina.

Barat kemudian menjatuhkan berbagai sanksi ke Rusia sebagai konsekuensi serangan di Ukraina. Salah satunya pembatasan harga minyak dari Rusia. (tia)

MIXADVERT JASAPRO