Soal Babi Ngepet, Polisi Minta Masyarakat Lebih Cerdas dalam Menerima Informasi

Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Imran Edwin Siregar (tengah)

JagatBisnis.com –  Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Imran Edwin Siregar kembali menegaskan warga supaya tidak mudah yakin dengan informasi yang belum jelas kebenarannya. Perihal itu disampaikan becermin dari permasalahan rekayasa alias hoax babi ngepet.

“ Apalagi ini dalam bulan puasa, bulan yang penuh barokah, jangan mudah terperdaya dengan informasi dusta dan informasi dongeng. Ayo kita jadi bangsa masyarakat negeri yang pintar,” tutur Imran diambil pada Jumat 30 April 2021.

Imran menerangkan, permasalahan penemuan babi ngepet itu seluruh merupakan dusta dan cuma hasil rekayasan Adam Ibrahim. Beliau sendiri telah diresmikan sebagai terdakwa.

Baca Juga :   Seorang Suporter Tewas akibat Kericuhan Sepakbola di Jambi

“ Jadi ini aku nyatakan yang kemarin 3 hari viral itu merupakan dusta, kita dengar sendiri dari pengakuan terdakwa. Sekali lagi, bulan puasa bulan barokah, ayo kita jadi masyarakat negeri yang pintar,” cakap Imran.

Untuk diketahui, polisi telah memutuskan Adam sebagai terdakwa permasalahan rekayasa babi ngepet. Saat bertindak ia tak sendiri, melainkan dibantu 8 rekannya yang ialah masyarakat sekitar di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok.

Baca Juga :   Jalan Tol Layang Ambruk di China Usai Dilintasi Truk 198 Ton

Supaya tipuannya berjalan lembut, mereka membeli seekor babi di web belanja online dengan harga Rp900 ribu.

“ Mereka bercerita narasi, terdapat 3 orang, satu orang turun tanpa menapakan kaki, setelah itu keduanya berangkat naik motor seketika satu setengah jam berganti jadi babi, padahal itu tidak betul. Sudah direncanakan.”

Dari hasil investigasi sementara, diketahui Adam dan timnya telah merancang narasi dusta itu sejak Maret lalu. Imran pula meragukan tentang berita lenyapnya uang dengan cara misterius di wilayah itu.

Baca Juga :   Heboh! SPBU Tutup Selama PPKM Darurat, Cek Faktanya

“ Tidak jelas, itu bagi mereka. Jika saat ini logikanya, jika lenyap betul memberi tahu polisi saja,” tutur Imran

Sementara ini, polisi terkini memutuskan terdakwa satu orang, ialah Adam dengan bahaya jeratan bui selama 10 tahun.

“ Otak pelaku merupakan TSK( terdakwa) di balik aku, tetapi partisipan yang ikut serta terdapat 8 orang. Ini masih kita cara,” tuturnya.(ser)

MIXADVERT JASAPRO