Tekno  

Saliva Tes Covid-19 Lebih Nyaman dari PCR

jagatBisnis.com — Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19  sedang mengembangkan alat tes Covid-19 berbasis saliva (air liur). Alat tes ini diklaim bisa mengurangi satu tahapan di dalam pengujian, yakni ekstraksi RNA. Sehingga bisa mempercepat pendeteksian virus Corona. Selain itu, dinilai lebih nyaman dan sama baiknya dengan tes swab yang diambil dari hidung.

“Untuk mempercepat dan memperluas tes PCR, kami sedang melakukan penelitian untuk mengganti swab dengan saliva. Karena tes saliva hanya mengambil sampel dari air liur. Sedangkan, swab itu adalah cairan yang diambil dari belakang hidung, tenggorokan, atau darah dari ujung jari,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (01/02/2021).

Menurut Bambang, alat tes Covid-19 berbasis air liur menjadi salah satu proyek prioritas tahun 2021. Akurasi alat tes itu diharapkan mendekati PCR dan tanpa harus melalui tahap ekstraksi RNA. Sehingga hasilnya bisa memperluas uji keberadaan virus di daerah-daerah yang tidak memiliki alat lengkap atau akses peralatan PCR.

“Saat ini, alat tes Covid-19 berbasis air liur sedang dikembangkan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad). Kini, alat itu sudah masuk tahap 3 pengembangan. Diharapkan, alat tersebut dapat mendukung percepatan penanganan COVID-19 terutama di bidang pengujian (testing),” ungkapnya.

Secara terpisah,  juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengakui tes Saliva lebih nyaman dilakukan dan tidak memerlukan ekstraksi RNA, seperti yang harus dilakukan saat swab. Tingkat akurasinya juga disebut-sebut tinggi.

“Terkait tes Saliva bisa menggantikan PCR, tunggu saja sampai nanti terbukti efektif dan tersedia,” ucapnya. (esa/*)

Baca Juga :   Menristek Bambang Dukung Inovasi Kalbe Test Covid-19 RT Lamp dengan Sampel Air Liur
MIXADVERT JASAPRO