Bunuh Guru dan Bakar Sekolah, OPM Pimpinan Sabinus Waker Diburu Aparat

Kelompok separatis OPM

JagatBisnis.com – Aksi biadab kembali dilakukan kelompok kriminal bersenjata( KKB) yang jadi bagian Badan Papua Merdeka ataupun OPM. Mereka membakar bangunan sekolah, rumah guru di Beoga, Kabupaten Pucuk, Papua.

Tidak hanya aksi itu, angkatan OPM pula menembak seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo( 43) sampai meninggal bumi di Desa Julukoma, Area Beoga, Kabupaten Pucuk pada Kamis, 8 April 2021.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menyampaikan saat ini petugas kombinasi TNI- Polri berburu OPM.

Baca Juga :   Warga Sipil di Papua Diteror OPM

” Personel kombinasi masih melakukan pelacakan kepada KKB itu. Sesudah peristiwa ini, suasana keamanan di Area Beoga masih dapat dikendalikan,” tutur Mustofa pada reporter diambil pada Sabtu, 10 April 2021.

Kamal menjelaskan, kelompok OPM yang melakukan aksi itu

di dasar aba- aba Sabinus Waker. Tutur ia, kelompok itu sering melakukan teror di Kabupaten Pucuk.” Kelompok ini pelaku penembakan yang membunuh guru bernama Oktovianus Rayo( 43),” tuturnya.

Ia mengatakan bangunan sekolah yang terbakar OPM ialah Bangunan SD Bulu- bulu, SMP Negara 1 dan SMA 1 Beoga dan rumah guru.

Baca Juga :   Penembak Mati 2 Guru Diburu Polisi

” Terdapat sebagian masyarakat ke Polsek Beoga melaporkan

kalau bangunan sekolah dan rumah guru terbakar oleh kelompak kriminal bersenjata,” ucap Kamal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pembelajaran, Bibliotek dan Arsip Wilayah Provinsi Papua, Christian Sohilait menyumpahi keras pelaku penembakan guru di Kabupaten Pucuk.

Bagi ia, penembakan guru itu membuat daya pengajar yang lain spesialnya non- Papua jadi tidak aman. Perihal itu dikhawatirkan berakibat pada para guru yang bekerja di wilayah banat yang lain.

Baca Juga :   Kapolda Papua: KKB di Beoga Tembak Mati 2 Guru

Beliau berambisi supaya pihak keamanan TNI- Polri dapat segera membekuk pelaku penembakan itu, supaya tidak menggelisahkan masyarakat di wilayah banat Papua.

” Mencari guru untuk ditempatkan di wilayah Pegunungan Papua amat susah. Tidak hanya itu, jumlahnya juga amat terbatas dan saat ini Papua amat menginginkan daya guru untuk membuat SDM yang bermutu,” jelas Christian. (ser)

MIXADVERT JASAPRO