Ekbis  

CSAP Waspada, Optimis Penjualan Pulih dan Targetkan Pertumbuhan 10% di 2025

CSAP Waspada, Optimis Penjualan Pulih dan Targetkan Pertumbuhan 10% di 2025

JagatBisnis.com – PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) menjalankan bisnisnya dengan sikap hati-hati di tengah tantangan pelemahan daya beli masyarakat sepanjang 2025. Penurunan permintaan bahan bangunan tercermin dari kinerja kuartal I-2025, di mana penjualan CSAP turun 3,3% secara tahunan menjadi Rp 4,13 triliun, sementara laba bersih merosot tajam 92,08% menjadi hanya Rp 4,26 miliar.

Direktur CSAP, Surjati Tanril, menjelaskan bahwa perlambatan permintaan terjadi sejak awal tahun dan turut dipengaruhi oleh antisipasi sebagian toko tradisional atas rencana kenaikan PPN menjadi 12%, yang sempat memicu stok bahan bangunan meningkat di akhir 2024 sebelum kebijakan batal diberlakukan.

Selain itu, momen Lebaran juga berdampak signifikan karena biasanya aktivitas renovasi dan pembangunan rumah berhenti dua pekan sebelum hari raya.

Namun, Surjati optimistis kondisi mulai membaik. Penjualan CSAP di kuartal II-2025 diprediksi lebih baik dibandingkan kuartal pertama. “Penjualan kami sudah pulih pada April dan Mei,” ujarnya dalam paparan publik, Senin (23/6).

Target Penjualan Rp 19 Triliun dan Fokus Efisiensi

Manajemen CSAP mematok target penjualan tahun ini sebesar Rp 19 triliun, atau tumbuh sekitar 10% dari tahun sebelumnya. Untuk mewujudkan target tersebut, CSAP berupaya mengonsolidasikan bisnis sekaligus melakukan efisiensi di beberapa lini.

CSAP juga mengadopsi strategi ekspansi yang lebih selektif. Tahun lalu, perusahaan membuka delapan gerai baru toko ritel bahan bangunan Mitra 10 di berbagai daerah seperti Jambi, Sawangan, Jababeka, Samarinda, Purwokerto, Kendari, Madiun, dan Garut. Sementara tahun ini, baru satu gerai baru di Bandung yang dibuka.

Meski jumlah gerai baru lebih sedikit, Surjati menegaskan misi CSAP membuka hingga 100 gerai Mitra 10 dalam jangka panjang. Saat ini, CSAP telah mengoperasikan 57 gerai yang sebagian besar berstatus sewa.

“Kami tidak agresif menambah gerai tahun ini mengingat kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang masih hati-hati, terutama karena banyak konsumen lebih mengutamakan kebutuhan pokok dan menunda renovasi,” ujar Surjati.

Analis Apresiasi Langkah Efisiensi dan Ekspansi Selektif

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai prospek CSAP sangat bergantung pada pemulihan daya beli masyarakat. Selama pemulihan belum terjadi, strategi efisiensi perlu diperkuat.

Ia juga memuji langkah CSAP yang tetap berani membuka gerai baru meski tidak sebanyak tahun sebelumnya. Menurut Wafi, ekspansi di kota-kota sekunder masih sangat relevan dan berpotensi memberi manfaat besar.

“Integrasi antara gerai offline dengan layanan online atau omnichannel akan menjadi kunci sukses ke depan,” tambah Wafi.

Wafi merekomendasikan trading buy saham CSAP dengan target harga Rp 300 per saham. (Zan)