JagatBisnis.com – Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi, Generasi Alpha dan Beta menghadapi tantangan besar dalam proses belajar. Kecerdasan buatan (AI) yang kian canggih memungkinkan anak-anak belajar dengan cepat. Namun, AI juga membuat peran orang tua semakin krusial untuk mendampingi anak-anak agar tidak hanya bergantung pada teknologi.
Psikolog Anak dan Keluarga, Samanta Elsener memaparkan, pentingnya menerapkan multi learning connect, seiring ilmu pengetahuan yang makin berkembang dan dunia yang terus berubah. Sehingga anak-anak mampu belajar dan mengeksplorasi beragam pengetahuandan keterampilan di berbagai minatnya.
“Dengan multi learning, nantinya Si Kecil bisa saling mengkoneksikan semua pembelajaran yang didapatkan untuk memecahkan masalah secara holistik. Mereka bisa terus mengembangkan diri, serta memberikan dampak positif ke sekitarnya. Jadi, anak dapat memiliki berbagai karakter hebat seperti rasa ingin tahu yang tinggi, kreatif, kolaboratif, berdaya juang, dan mampu menyelesaikan masalah,” katanya di Jakarta, belum baru-baru ini.
Semenatara itu, dokter spesialis anak, dr. Ian Suteja menambahkan, stimulasi beragam tantangan baru membantu pembentukan saraf baru dan proses mielinisasi pada otak anak. Di mana, lapisan pelindung saraf yang mempercepat jalannya impuls listrik. Sehingga fungsi kognitif meningkat dan proses berpikir jadi lebih cepat.
“Untuk menunjang proses ini, ibu perlu memberikan gizi yang tepat, yaitu kombinasi formulasi gizi yang tepat dan telah teruji klinis seperti Spingomielin, Fosfolipid dan Alfalaktalbumin. Dengan kadar atau jumlah dan diberikan pada waktu yang tepat sesuai usia Si Kecil di periode emas,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Category Marketing Manager Wyeth Nutrition S-26, Vera Niki Gozali menyampaikan, susu ini percaya perjalanan Si Kecil menjadi hebat dimulai dari dukungan hebat seorang ibu. Maka, pihaknya meluncurkan kampanye #SemuaBisaJadiHebat yang menekankan pentingnya stimulasi dan nutrisi tepat agar anak Indonesia bisa tumbuh menjadi sosok luar biasa yang siap menghadapi masa depan. Melalui kampanye ini, pihaknya berkomitmen untuk terus mendampangi para ibu membimbing Generasi Alpha dan Beta yang siap dan sukses menghadapi tantangan masa depan.
“Apalagi, ibu memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran seumur hidup atau lifelong learning yang mereka jalani bersama anak, yaitu dalam hal pemberian gizi dan stimulasi yang tepat. Sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh tidak hanya pintar, tapi juga kreatif dan mampu berpikir kritis, sehingga siap menghadapi tantangan global di masa depan,” pungkasnya. (eva)