Perkuat Akses Pendidikan Hingga ke Pelosok Negeri, Unika Atma Jaya Salurkan Rp44 Miliar Beasiswa Tahun 2025

JagatBisnis.com – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali menunjukkan komitmen kuat dalam membangun pendidikan yang inklusif dan transformatif melalui Program Beasiswa Atma Jaya 2025. Tahun ini, penyaluran dana beasiswa ditargetkan sebesar Rp44 miliar kepada 500 mahasiswa baru dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

“Kami memiliki sejarah panjang dalam menjunjung nilai keunggulan dan kepedulian. Penyaluran beasiswa ini bukan sekadar bantuan dana, tetapi bentuk nyata kontribusi kami dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu,” kata Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Dia menjelaskan, dari total dana Rp44 miliar yang ditargetkan pada 2025, sebesar Rp34 miliar bersumber dari internal universitas, sementara Rp10 miliar berasal dari mitra eksternal. Tahun sebelumnya, telah menyalurkan Rp43 miliar kepada 2.442 mahasiswa, menjangkau dari barat hingga timur Indonesia.

“Dengan total lebih dari 20 skema beasiswa aktif dan strategi penghimpunan dana yang kuat. Untuk itu, pihaknya terus menempatkan pendidikan sebagai hak yang harus dapat diakses oleh semua, sekaligus memperkuat kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Beasiswa Unika Atma Jaya, Fransisca Indah Tri Utami, menambahkan, program beasiswa ini bukan hanya memberikan bantuan finansial, melainkan juga pendampingan holistik mencakup bimbingan akademik, pengembangan karakter, pelatihan organisasi, hingga dukungan psikologis.

“Beasiswa Atma Jaya hadir dalam beragam program unggulan, seperti Atma Peduli ASAK: bekerja sama dengan Keuskupan Agung Jakarta melalui program Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK). Atma Peduli Mahakam Ulu dan Atma Peduli 3T, menjangkau daerah seperti Sumba Barat Daya dan Mentawai. Dokter untuk Papua: khusus bagi putra-putri asli Papua yang ingin menjadi tenaga medis dan kembali mengabdi di daerah asal. KIP-K, Beasiswa Afirmasi, dan Beasiswa Unggulan: hasil kolaborasi dengan Kemendikbudristek. Beasiswa Kerja Sama Internasional, termasuk kemitraan dengan Timor Leste untuk mencetak calon dosen masa depan,” terangnya.

Dia mengungkapkan, program ini juga menyasar penerima dari luar wilayah Jabodetabek dan membuka peluang seluas-luasnya tanpa membedakan latar belakang agama maupun suku.

“Nama Atma Peduli kami pilih karena mencerminkan semangat kepedulian yang luas, dari barat hingga timur Indonesia,” tegas Fransisca. (eva)