Ekbis  

Adi Sarana Armada Optimalkan Potensi Bisnis Logistik untuk Mendongkrak Kinerja 2025

Adi Sarana Armada Optimalkan Potensi Bisnis Logistik untuk Mendongkrak Kinerja 2025

JagatBisnis.com – PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berkomitmen untuk memperkuat kinerja bisnisnya di sektor logistik sepanjang tahun 2025. Menurut Corporate Secretary ASSA, Jerry Fandy, secara umum, kinerja keuangan perusahaan selalu seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk kedepannya, ASSA optimistis bahwa segmen logistik akan menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan perusahaan.

Adi Sarana Armada fokus mengembangkan solusi logistik end-to-end dengan menawarkan berbagai layanan tambahan, seperti manajemen pergudangan, e-fulfillment, transportasi, hingga layanan logistik rantai pendingin (cold chain). “Layanan logistik di Indonesia masih terfragmentasi. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan korporasi yang kini lebih banyak mengandalkan pihak ketiga untuk sistem logistik mereka, kami melihat peluang besar untuk menjadi penyedia solusi logistik satu atap,” ujar Jerry.

Baca Juga :   Kinerja Cemerlang PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) di Kuartal III-2024

ASSA telah memiliki armada yang melimpah, yang merupakan kekuatan utama dalam menjalankan bisnis logistik. Perusahaan ini mengoperasikan 1.600 armada kendaraan logistik yang mencakup layanan first mile dan last mile melalui CargoShare dan Coldspace, dengan jangkauan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk Indonesia bagian timur. Hal ini memungkinkan ASSA untuk mengoptimalkan potensi bisnis logistik dan memperkuat pendapatan perusahaan.

Baca Juga :   PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) Fokus pada Ekspansi dan Inovasi di Semester I 2024.

Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III-2024, ASSA berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 5,2% year on year (YoY) menjadi Rp 3,64 triliun, dengan 38% kontribusi berasal dari segmen logistik.

Selain logistik, ASSA juga mengelola bisnis penyewaan kendaraan melalui ASSA Rent. Layanan penyewaan kendaraan ini menyasar pelanggan korporasi swasta dan institusi pemerintahan dengan skema business to business (B2B). Meskipun ada pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga (K/L), Jerry menyebutkan bahwa ASSA tidak terpengaruh signifikan, karena sekitar 9% hingga 11% dari total penyewaan kendaraan berasal dari pelanggan pemerintah.

Baca Juga :   Anteraja Raih Sertifikasi Halal, ASSA Siap Layani Pasar Lebih Luas

ASSA tetap menjalankan strategi diversifikasi bisnis dan memperluas basis pelanggan, termasuk di sektor penyewaan kendaraan. Dengan strategi tersebut, perusahaan dapat mengurangi risiko penurunan kinerja yang disebabkan oleh penurunan permintaan pada segmen bisnis tertentu.

Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, ASSA berharap dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan di sektor logistik, sekaligus menjaga keberlanjutan dan diversifikasi bisnis di tahun 2025. (Zan)