JagatBisnis.com – PT Indika Energy Tbk (INDY) telah memutuskan untuk menggeser target pendapatannya yang sebelumnya menargetkan 50% dari bisnis non-batubara pada tahun 2025, kini menjadi 2028. Perubahan target ini diumumkan oleh Azis Armand, VP Director & Group CEO Indika Energy, dalam acara Public Expose pada 20 November 2024 di Jakarta.
Azis menjelaskan bahwa pergeseran jadwal ini dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan terbaru dari anak-anak usaha dan investasi sektor non-batubara yang dilakukan oleh INDY. Meskipun perusahaan telah melakukan ekspansi signifikan dalam sektor non-batubara, hasil dari sektor ini masih belum sesuai harapan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total pendapatan.
Retina Rosabai, Direktur INDY, menambahkan bahwa sektor non-batubara saat ini masih belum menghasilkan kontribusi yang signifikan bagi perusahaan. Sebanyak 80% ekspansi non-batubara masih belum memberikan hasil yang optimal, dan pendapatan dari sektor ini masih sangat minimal.
Sebagai informasi, pendapatan INDY untuk sembilan bulan pertama tahun 2024 masih didominasi oleh bisnis batubara, dengan PT Kideco Jaya Agung, anak usaha batubara mereka, yang menyumbang pendapatan sebesar US$ 1.404,9 juta atau 77% dari total pendapatan perusahaan.
Rincian Pendapatan INDY:
- 77% dari Kideco Jaya Agung (batubara)
- 1% dari PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), yang telah didivestasikan
- 7% dari bisnis coal trading
- 9% dari PT Tripatra
- 2% dari Interport
- 3% dari Interport-Cotrans
- 2% dari sumber pendapatan lainnya
Dengan target baru yang menempatkan 50% pendapatan non-batubara pada 2028, INDY berfokus pada diversifikasi portofolio dan investasi lebih lanjut dalam sektor-sektor yang berpotensi tumbuh dalam beberapa tahun mendatang. (Zan)