JagatBisnis.com – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di industri petrokimia Asia Tenggara dengan langkah strategis akuisisi Shell Energy and Chemical Park (SECP) di Bukom dan Jurong, Singapura. Langkah ini tidak hanya memperluas kapasitas produksi Chandra Asri, tetapi juga membuka peluang besar untuk memperkuat ketahanan energi dan industri kimia nasional Indonesia.
Meningkatkan Kapasitas Produksi Secara Signifikan
Melalui akuisisi ini, Chandra Asri diproyeksikan akan menjadi perusahaan solusi kimia terbesar kelima di Asia Tenggara. Direktur Chandra Asri, Edi Riva’i, mengungkapkan bahwa akuisisi SECP akan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan menjadi 8,5 juta ton per tahun, hampir dua kali lipat dari kapasitas saat ini yang sebesar 4,2 juta ton. “Dengan tambahan kapasitas dari SECP, kami optimistis dapat mencatat pertumbuhan pendapatan hingga lima kali lipat pada periode 2024–2026,” ujar Edi, di sela-sela kunjungannya ke pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten.
Akuisisi ini juga berpotensi membawa dampak besar pada perekonomian Indonesia, dengan penambahan pendapatan tahunan diperkirakan mencapai US$ 8 miliar hingga US$ 10 miliar, atau sekitar Rp 128 triliun hingga Rp 200 triliun berdasarkan pendapatan Shell Singapore dalam lima tahun terakhir.
Pengurangan Ketergantungan Impor dan Efisiensi Operasional
Selain meningkatkan kapasitas produksi, akuisisi SECP memberikan keuntungan strategis dalam hal efisiensi operasional. Dengan mengintegrasikan fasilitas produksi di Singapura dan di Indonesia, Chandra Asri dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku petrokimia seperti etilen, propylen, dan nafta. “Kini kami dapat memanfaatkan pasokan bahan baku dari SECP, yang memungkinkan kami mengoptimalkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing,” jelas Edi.
Integrasi ini juga menciptakan nilai tambah melalui pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dengan membawa seluruh operasional back-office SECP ke Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ratusan lapangan pekerjaan berkualitas tinggi, terutama di sektor teknologi, SDM, dan IT, yang sekaligus mendukung pengembangan talenta lokal.
Mendukung Visi Nasional dan Hilirisasi Industri
Chandra Asri berharap akuisisi ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perusahaan, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat ketahanan energi dan industri kimia nasional Indonesia. SECP, yang akan menjadi bagian dari grup Chandra Asri, berencana untuk memenuhi kebutuhan domestik terutama untuk Mono Ethylene Glycol (MEG), yang dibutuhkan oleh industri tekstil. Dengan kapasitas produksi MEG sebanyak 700 ribu ton per tahun, Chandra Asri diharapkan dapat menghidupkan kembali sektor tekstil nasional yang selama ini terhambat oleh kekurangan pasokan bahan baku.
“Dengan memproduksi bahan baku strategis seperti MEG, kami berharap dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor produk kimia, serta mendukung program hilirisasi yang dijalankan pemerintah,” tambah Edi.
Target Jangka Panjang: Kapasitas 18 Juta Ton pada 2026
Tak hanya berhenti pada akuisisi SECP, Chandra Asri juga menargetkan kapasitas produksi hingga 18 juta ton per tahun pada 2026. Salah satu langkah penting untuk mencapai target tersebut adalah melalui pengembangan fasilitas baru, seperti Chandra Asri Alkali, yang diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan yang lebih besar lagi.
Dalam upaya mewujudkan komitmen keberlanjutan dan pencapaian Net Zero Emission (NZE), Chandra Asri juga akan memanfaatkan karbon kredit yang dimiliki oleh mitra strategisnya, termasuk Barito Pacific. Dukungan dari pemegang saham besar seperti Thai Oil dan Glencore juga diprediksi akan memperkuat rantai pasok bahan baku, termasuk minyak mentah, yang menjadi bahan baku utama dalam produksi petrokimia.
Kesimpulan: Dampak Positif untuk Ekonomi Indonesia
Akuisisi SECP oleh Chandra Asri merupakan langkah besar yang akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri petrokimia di Asia Tenggara. Langkah ini tidak hanya memperbesar skala bisnis perusahaan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong transfer teknologi, serta memperkuat ketahanan industri kimia dalam negeri.
“Dengan mengintegrasikan kapasitas produksi dan sumber daya dari SECP, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi Indonesia dan mendukung visi besar negara untuk memperkuat industri kimia serta mengurangi ketergantungan pada impor,” pungkas Edi.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Chandra Asri semakin siap untuk menjadi pemain dominan di pasar petrokimia Asia Tenggara dan berperan penting dalam memperkuat ekonomi dan industri nasional Indonesia. (Hky)