JagatBisnis.com – Beberapa perusahaan multifinance melaporkan adanya peningkatan penyaluran pembiayaan alat berat pada September 2024. Ini menunjukkan tren positif dalam sektor pembiayaan alat berat di tengah berbagai industri yang berkembang.
BNI Multifinance
PT BNI Multifinance mencatat penyaluran pembiayaan alat berat mencapai Rp 68 miliar hingga sembilan bulan pertama 2024, meningkat 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 65 miliar.
Direktur Bisnis BNI Multifinance, Albertus Hendi, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh penambahan tim fleet BNIF dan dukungan dari sektor-sektor seperti batubara, nikel, dan infrastruktur. Perusahaan menargetkan total pembiayaan alat berat bisa mencapai Rp 90 miliar hingga akhir tahun.
Adira Finance
Adira Dinamika Multi Finance Tbk melaporkan penyaluran pembiayaan alat berat mencapai Rp 382 miliar hingga September 2024. Meskipun angkanya meningkat, kontribusi pembiayaan alat berat masih relatif kecil dari total portofolio pembiayaan perusahaan. Pembiayaan ini disalurkan ke sektor plantation, forestry, mining, dan trucking.
Untuk meningkatkan pertumbuhan, Adira Finance memperluas lini produk pembiayaan alat berat dan menambah tenaga pemasaran untuk menjangkau nasabah secara lebih luas.
Mandiri Tunas Finance (MTF)
PT Mandiri Tunas Finance mencatat penyaluran pembiayaan alat berat hingga September 2024 sebesar Rp 2,3 triliun, yang berkontribusi 8,8% dari total penyaluran pembiayaan MTF.
Direktur MTF, William Francis, menjelaskan bahwa sektor batubara, pertambangan, dan konstruksi menjadi tiga sektor utama yang berkontribusi terhadap pembiayaan alat berat. Kebutuhan peremajaan alat dari debitur existing MTF di sektor batubara menjadi salah satu pendorong utama.
MTF secara keseluruhan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 26,7 triliun, dengan segmen captive nasabah Bank Mandiri berkontribusi Rp 11,5 triliun, tumbuh 52,2% secara year on year (YoY).
Kesimpulan
Peningkatan penyaluran pembiayaan alat berat oleh perusahaan multifinance menunjukkan optimisme dalam sektor industri, terutama di bidang batubara, pertambangan, dan infrastruktur. Perusahaan-perusahaan ini berupaya memperkuat posisinya dengan strategi yang mencakup pengembangan produk dan peningkatan tenaga pemasaran untuk memenuhi kebutuhan nasabah. (Zan)