JagatBisnis.com – Penjualan mobil listrik di seluruh dunia mencatat lonjakan signifikan hingga 30% pada bulan September 2024, dengan China tetap menjadi pasar paling menjanjikan dalam sektor ini. Data terbaru dari firma riset pasar Rho Motion, yang dirilis pada Selasa (15/10), menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik penuh (BEV) dan hibrida plug-in (PHEV) meningkat sebesar 30,5% dibandingkan tahun lalu.
Sepanjang bulan September, total kendaraan listrik yang terjual di seluruh dunia mencapai 1,69 juta unit. China mencatat pertumbuhan luar biasa, dengan penjualan kendaraan listrik melonjak 47,9% menjadi 1,12 juta unit. Sementara itu, di Amerika Utara, penjualan meningkat 4,3% menjadi 150.000 unit, dan di Eropa, naik 4,2% dengan total penjualan mencapai 300.000 unit.
Peningkatan di Eropa sebagian besar didorong oleh pertumbuhan penjualan yang signifikan di Inggris Raya, Italia, Jerman, dan Denmark, dengan Inggris mencatat kenaikan hingga 24%.
Charles Lester, Manajer Data Rho Motion, mengungkapkan bahwa penetrasi BEV dan PHEV di China tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan. Ia memprediksi bahwa penjualan akan terus mencapai rekor baru setiap bulan hingga akhir tahun 2024.
Di Eropa, program pengurangan emisi karbon tampaknya telah mendorong penjualan kendaraan listrik. Jerman, misalnya, baru-baru ini menyetujui keringanan pajak bagi perusahaan yang menjual kendaraan listrik, menggantikan skema subsidi yang diakhiri tahun lalu untuk mempercepat transisi hijau.
Rho Motion memperkirakan bahwa penjualan kendaraan listrik di Eropa akan mencapai 3,78 juta unit pada tahun 2025 dan 9,78 juta unit pada tahun 2030. Meskipun demikian, angka ini masih lebih rendah 24% dan 19% dari perkiraan sebelumnya.
Dengan pertumbuhan yang pesat di berbagai pasar, terutama di China dan Eropa, tren positif ini menunjukkan bahwa mobil listrik semakin diterima luas, menjanjikan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri otomotif global. (Zan)
