Ketidakpastian Harga Gas Bumi Tertentu Mengancam Industri Kaca Indonesia

Ketidakpastian Harga Gas Bumi Tertentu Mengancam Industri Kaca Indonesia. foto dok joss.co.id

JagatBisnis.com – Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mengungkapkan kekhawatiran terkait ketidakpastian mengenai keberlanjutan harga gas bumi tertentu (HGBT) yang digunakan dalam industri, termasuk industri kaca. Meskipun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja menerbitkan regulasi terkait HGBT, situasi ini tetap menjadi perhatian utama bagi para pelaku industri.

Pada Jumat, 11 Oktober 2024, Kementerian ESDM merilis Keputusan Menteri ESDM Nomor 255.K/MG.01/MEM.M/2024, yang merupakan perubahan dari regulasi sebelumnya, Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023. Meskipun ada langkah-langkah baru, Ketua Umum AKLP Yustinus Gunawan menekankan bahwa belum ada kepastian mengenai kelanjutan HGBT. Saat ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang melakukan Penilaian Kinerja Industri Penerima Manfaat HGBT, berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) menggunakan metode Difference-in-Differences.

Baca Juga :   Kemen ESDM Bakal Sulap 1.000 Motor BBM Jadi Motor Listrik

Yustinus menyatakan, jika merujuk pada regulasi yang lama, kebijakan HGBT akan berakhir pada 31 Desember 2024. Ia memperingatkan bahwa penghentian kebijakan ini dapat berdampak buruk bagi industri kaca di Indonesia. Sebagai contoh, masuknya investasi dari PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu di Batang sangat dipengaruhi oleh jaminan HGBT.

Baca Juga :   Ada 8 Negara Bergantung Baru Bara Indonesia

“Dampak buruk dari dihentikannya HGBT adalah deindustrialisasi dan penurunan investasi sektor manufaktur,” kata Yustinus. Ia menambahkan bahwa HGBT telah menjadi daya tarik bagi investor, yang memberikan jaminan untuk investasi yang lebih berkelanjutan.

Situasi ini menyebabkan investor berada dalam posisi “wait and see.” Yustinus berharap pemerintahan baru akan melanjutkan HGBT sesuai dengan janji yang telah disampaikan. “Janji Presiden Indonesia RI pada Juli 2024 untuk melanjutkan HGBT sangat dinanti oleh investor. Jika situasi ini terus berlanjut, investor akan tetap menunggu kepastian,” tutupnya.

Baca Juga :   Gaduh Soal Rice Cooker Gratis Buat Orang Miskin

Ketidakpastian ini menjadi tantangan besar bagi industri kaca dan sektor manufaktur lainnya di Indonesia, yang sangat bergantung pada kebijakan gas yang stabil untuk mendukung pertumbuhan dan investasi. (Hky)