JagatBisnis.com – PT Esta Indonesia Tbk (NEST) menegaskan komitmennya dalam pengolahan sarang burung walet secara profesional dan berkualitas. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Pangabean, ke pabrik NEST di kawasan Industri Terboyo, Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Sahat mengungkapkan bahwa proses pengolahan sarang burung walet di NEST telah memenuhi standar yang baik, sekaligus mampu menanggapi berbagai isu negatif yang sering kali menghampiri industri sarang burung walet di Tanah Air. “Ini sebenarnya bukan isu, tetapi lebih kepada pelaku usaha di luar sana yang mencari jalan pintas,” ujarnya.
Harapan untuk Bimbingan kepada Pelaku Usaha Lain
Sahat berharap NEST dapat memberikan bimbingan kepada pelaku usaha sarang burung walet lainnya agar produk yang dihasilkan bisa diterima untuk ekspor, terutama ke pasar China. “Semoga NEST bersedia memberikan bimbingan, sehingga produk sarang burung walet dari Indonesia semakin dipercaya di dunia, mengingat hampir 80% produk berasal dari sini,” tambahnya.
Komitmen NEST dalam Meningkatkan Kualitas
Direktur Utama NEST, Hoo Anton Siswanto, menjelaskan bahwa perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas produk sarang burung walet yang diekspor. “Kami akan terus berupaya menjadi yang terbaik dan berbagi pengetahuan yang telah kami peroleh demi kemajuan industri sarang burung walet di Indonesia,” paparnya.
IPO yang Sukses dan Rencana Penggunaan Dana
NEST resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2024, menawarkan hingga 822,50 juta saham biasa dengan harga Rp 200 per saham, setara dengan 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dari penawaran umum perdana saham (IPO) tersebut, NEST berhasil meraup dana segar sebesar Rp 164,5 miliar.
Dana tersebut direncanakan untuk tiga keperluan utama:
- Sekitar 7,5% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian enam bidang tanah dan bangunan di Poso, Sulawesi Selatan, yang akan difungsikan sebagai rumah sarang burung walet.
- Sekitar 18,93% akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada entitas anak, PT Tunas Esta Indonesia, guna membeli enam bidang tanah dan bangunan untuk operasional dan pabrik.
- Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, dan biaya operasional lainnya.
Dengan langkah-langkah ini, NEST menunjukkan komitmen kuatnya dalam mengembangkan industri sarang burung walet di Indonesia, sambil menjaga kualitas dan memenuhi standar internasional. (Mhd)