CEO Unilever Serukan Perjanjian Global Ketat tentang Plastik

CEO Unilever Serukan Perjanjian Global Ketat tentang Plastik. foto dok unilever.co.id

JagatBisnis.com – Hein Schumacher, CEO Unilever, mengungkapkan harapannya untuk adanya perjanjian global terkait plastik yang menetapkan aturan ketat, dalam wawancara dengan Reuters pada Senin. Pernyataan ini muncul menjelang tenggat waktu penting untuk negosiasi perjanjian plastik pertama di dunia, yang ditargetkan untuk disepakati sebelum akhir tahun ini.

Negosiator Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah sepakat untuk mengendalikan penggunaan plastik, meski perundingan menghadapi berbagai hambatan, terutama terkait pembatasan produksi. Schumacher menekankan, “Kami menginginkan perjanjian yang memiliki aturan kuat. Sejak awal, kami selalu menyatakan bahwa kami lebih memilih aturan yang mengikat karena itu menciptakan kesetaraan bagi pelaku usaha.”

Baca Juga :   Kampanye #AyoMinumBuah, Edukasi Masyarakat Pentingnya Asupan Buah untuk Daya Tahan Tubuh

Menurut Schumacher, perjanjian yang lebih tegas akan mendorong investasi jangka panjang dalam pengembangan kemasan dan produk baru yang tidak bergantung pada plastik. Unilever, yang berbasis di London dan memproduksi merek terkenal seperti Dove dan Sunlight, merupakan anggota Koalisi Bisnis untuk Perjanjian Global Plastik yang mendesak pengurangan produksi plastik dalam kesepakatan PBB.

Baca Juga :   Program Easy Green Ajak Konsumen Belanja Produk yang Baik untuk Lingkungan

Schumacher juga menyoroti pentingnya perjanjian ini untuk menyederhanakan proses bagi perusahaan multinasional seperti Unilever. “Itu mungkin hal terpenting bagi kami,” ujarnya.

Meskipun Unilever telah menghadapi kritik atas penggunaan sachet sekali pakai yang sulit didaur ulang, perusahaan ini mengambil langkah positif dengan memperkenalkan lembaran deterjen ramah lingkungan dalam kemasan berbasis kertas tahun lalu.

Satu sesi negosiasi PBB dijadwalkan berlangsung pada November di Busan, Korea Selatan, sebelum tenggat akhir tahun untuk mencapai kesepakatan. Pada Agustus lalu, di Bangkok, negara-negara anggota mendengarkan pandangan para ahli mengenai polusi plastik. Inger Andersen, Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB, menyatakan, “Sangat mungkin bagi negara-negara anggota untuk mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun. Bola sekarang ada di tangan mereka.”

Baca Juga :   Unilever Ajak QYOS Hadirkan Reffil Station

Dengan harapan akan tercapainya perjanjian global yang ketat, Unilever dan pelaku industri lainnya dapat lebih berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan plastik, serta mendorong inovasi menuju solusi yang lebih berkelanjutan. (Mhd)