JagatBisnis.com – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) baru saja menyelesaikan langkah besar dalam strategi korporasinya dengan melakukan divestasi Tol Transjawa. Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (18/9) dan menandai fase baru bagi perusahaan dalam mengelola aset dan pendanaannya.
Detail Divestasi
Corporate Communication & Community Development Group Head JSMR, Lisye Octaviana, menjelaskan bahwa pemegang saham telah menyetujui pengalihan 30,18% saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) senilai Rp 12,825 triliun. Saham ini dialihkan kepada PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, Warrington Investment Pte. Ltd., dan PT Margautama Nusantara.
“Dengan keputusan ini, Jasa Marga masih akan mempertahankan 65% kepemilikan saham di PT JTT, yang menjamin kontrol penuh terhadap pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa,” tambah Lisye.
Alasan di Balik Divestasi
Strategi ini bertujuan untuk mendapatkan sumber pendanaan baru melalui ekuitas, yang diharapkan dapat memperkuat struktur modal dan rasio utang Jasa Marga. Dalam jangka pendek, dana yang diperoleh akan digunakan untuk mengoptimalkan level capital structure, sementara dalam jangka panjang, hal ini akan membantu menjaga stabilitas kondisi keuangan perusahaan.
Menurut Research Analyst Panin Sekuritas, Aqil Triyadi, meskipun divestasi ini mungkin mengurangi pendapatan dari Tol Transjawa, peningkatan ruas tol baru dan pengaturan tarif dapat mengimbangi dampak tersebut. Ia memprediksi kinerja JSMR tetap positif, dengan target harga saham di Rp 6.200.
Prospek Kinerja Jasa Marga
Analis dari berbagai lembaga, termasuk Kiwoom Sekuritas dan MNC Sekuritas, mencatat bahwa divestasi ini merupakan langkah strategis yang baik. Vicky Rosalinda dari Kiwoom Sekuritas menyatakan bahwa langkah ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pendanaan, tetapi juga menjaga stabilitas modal dalam jangka panjang.
Sementara itu, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham JSMR, dengan target harga di kisaran Rp 5.200 – Rp 5.400. Ia mencatat bahwa sentimen positif seperti pemulihan ekonomi dan efisiensi operasional dapat mendukung kinerja perusahaan hingga akhir tahun.
Kesimpulan
Dengan divestasi Tol Transjawa, Jasa Marga menunjukkan komitmennya untuk beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi tantangan pasar. Meskipun ada risiko yang terkait dengan penurunan pendapatan dari tol tersebut, langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan dan membuka peluang baru untuk pertumbuhan. Investor dan analis nampaknya optimis bahwa strategi ini akan memberikan hasil yang positif dalam jangka panjang. (Hky)