Ekbis  

Pemerintah Dorong Ekspor Batubara di Era Joko Widodo.

Pemerintah Dorong Ekspor Batubara di Era Joko Widodo. foto dok titaninfra.com

JagatBisnis.com – Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sektor batubara Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam produksi dan ekspor. Selama periode 2014 hingga 2023, Indonesia berhasil mengekspor antara 500 juta hingga 600 juta ton batubara. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa produksi batubara meningkat pesat menjadi 755 juta ton pada 2023, dibandingkan dengan 416 juta ton pada 2015.

Lonjakan Produksi dan Ekspor

Bahlil menyatakan, “Pada tahun 2023, produksi batubara sudah mencapai 775 juta ton, dengan 213 juta ton untuk kebutuhan domestik dan sisanya, 518 juta ton, diekspor.” Data terbaru menunjukkan, per 18 September 2024, produksi batubara mencapai 563 juta ton, dengan realisasi ekspor sebesar 284 juta ton dan domestic market obligation (DMO) sebesar 250 juta ton.

Baca Juga :   Pemerintah Rencanakan Aturan Baru untuk BBM Pertalite, Fokus pada Subsidi Tepat Sasaran

Prospek Positif untuk Ekspor

Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani, optimis bahwa ekspor batubara akan terus tumbuh, terutama di semester kedua tahun ini. “Permintaan dari China dan India tetap tinggi, dan kami memperkirakan kenaikan ekspor antara 5-10%,” ujarnya. Gita juga mencatat bahwa menjelang musim dingin, permintaan dari China kemungkinan akan meningkat, yang dapat mendongkrak harga batubara.

Namun, tidak semua pelaku industri sepakat. Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), menyatakan pesimismenya terhadap volume ekspor tahun ini, mengingat kondisi oversupply di pasar global yang diperkirakan berlanjut hingga 2024.

Baca Juga :   Program Dibatalkan, Uji Coba Konversi Kompor Listrik Tetap Dilanjutkan

Kinerja Perusahaan Batubara

Emiten pertambangan batubara, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), melaporkan penjualan ekspor batubara sebesar 8,5 juta ton hingga Juni 2024, meningkat 20% dibandingkan tahun lalu. Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, menyatakan optimisme terhadap kinerja yang tetap positif hingga akhir tahun.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga tetap berkomitmen pada target produksi dan kewajiban DMO, dengan ekspor diperkirakan mencapai sekitar 70% dari total penjualan. Hingga semester pertama 2024, BUMI memproduksi 37,7 juta ton, meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, PT Indika Energy Tbk (INDY) melaporkan anak usahanya, PT Kideco Jaya Agung, berhasil menjual 7,2 juta ton batubara pada kuartal pertama 2024, dengan 63% dari volume penjualan diekspor.

Baca Juga :   PLTS Terapung di Waduk: Peluang Energi Terbarukan dengan Kapasitas 14,7 GW.

Dukungan Pemerintah

Kementerian ESDM menunjukkan optimisme bahwa ekspor batubara akan meningkat seiring dengan musim dingin di China dan India. Sekretaris Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Siti Sumilah Rita Susilawati, menekankan pentingnya pengendalian produksi dan pemenuhan kebutuhan batubara domestik untuk mendukung peningkatan ekspor.

Kesimpulan

Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari pemerintah, sektor batubara Indonesia diharapkan dapat terus berkembang. Meskipun tantangan tetap ada, permintaan dari pasar internasional yang kuat, terutama dari China dan India, memberikan harapan untuk masa depan yang cerah bagi industri ini. (Mhd)