Ekbis  

Penjualan Mobil Pick Up Tertekan, Namun Potensi Pertumbuhan Masih Ada

Penjualan Mobil Pick Up Tertekan, Namun Potensi Pertumbuhan Masih Ada. foto dok dfskmotors.co.id
JagatBisnis.com – Penjualan kendaraan niaga segmen pick up di Indonesia mengalami penurunan mengikuti tren lesu pasar otomotif nasional. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan wholesales mobil pick up, dari pabrik ke dealer, turun 22% year on year (yoy) menjadi 57.671 unit pada periode Januari-Juli 2024. Sementara itu, penjualan ritel, dari dealer ke konsumen, juga terkoreksi 20% yoy menjadi 59.397 unit.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengungkapkan bahwa penggunaan mobil pick up banyak didominasi oleh pelaku usaha di sektor perkebunan dan pertambangan. Namun, sepanjang tahun 2024, harga komoditas di sektor-sektor tersebut mengalami penurunan, mengakibatkan berkurangnya kebutuhan akan kendaraan pick up baru. “Akibatnya, kebutuhan akan kendaraan pick up baru juga berkurang,” jelas Jongkie pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Baca Juga :   GIIAS 2024: Pameran Otomotif Terbesar dengan Capaian Rekor

Meskipun menghadapi penurunan penjualan, mobil pick up masih memiliki potensi bisnis yang signifikan. Dengan pangsa pasar terbesar di industri otomotif nasional, yakni 11,7% dalam kategori wholesales per Juli 2024, kendaraan ini menunjukkan ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan truk berbagai ukuran yang pangsa pasarnya rata-rata di bawah 5%.

Kinerja Penjualan APM

Di tengah penurunan pasar, beberapa produsen mobil pick up menunjukkan kinerja yang mencolok. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melaporkan penjualan wholesales mobil pick up Isuzu Traga sebanyak 5.879 unit hingga Juli 2024. Attias Asril, Business Operation & Strategy Division Head IAMI, mengatakan bahwa Isuzu Traga, yang termasuk dalam segmen medium pick up, memiliki pangsa pasar sebesar 46,9%, naik 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Capaian ini berlawanan dengan tren pasar secara umum karena Isuzu Traga menyasar industri yang relatif stabil seperti logistik, ritel, konstruksi, dan agrikultur,” imbuh Attias.

Baca Juga :   Industri Mobil Listrik Tunggu Aturan Teknis Insentif Bebas Pajak

Sementara itu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengandalkan Gran Max PU di segmen mobil pick up. Penjualan wholesales Gran Max PU tercatat sebanyak 24.269 unit hingga Juli 2024. Direktur Marketing & Corporate Planning Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, mengakui adanya penurunan penjualan kendaraan komersial segmen pick up low seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang belum stabil. Meski demikian, pangsa pasar Gran Max PU justru naik 5,1% secara tahunan menjadi 57,6% per Juli 2024. “Gran Max PU tetap menjadi pilihan utama pelaku usaha,” kata Sri Agung.

Pertumbuhan Suzuki New Carry Pick Up

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mencatat pertumbuhan penjualan New Carry Pick Up sebesar 11% pada Juli 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Suzuki mengklaim New Carry sebagai “Rajanya Pick Up” berkat kontribusinya yang signifikan terhadap penjualan merek tersebut. Randy R. Murdoko, Dept. Head of 4W Sales Suzuki Indomobil Sales, menambahkan, “Dengan hampir 300 jaringan outlet dan lebih dari 200 bengkel resmi, Suzuki dapat memberikan dukungan yang handal bagi pemilik unit operasional kapan saja dan di mana saja.”

Baca Juga :   Prospek Positif untuk Pasar Low Cost Green Car (LCGC) di Tengah Tekanan Industri Otomotif Nasional

Dengan kinerja yang bervariasi di antara produsen dan potensi pasar yang masih menjanjikan, segmen mobil pick up di Indonesia tetap menjadi salah satu area yang menarik dalam industri otomotif. Meskipun pasar menghadapi tantangan, inovasi produk dan kualitas layanan purnajual dapat menjadi kunci untuk pertumbuhan di masa depan. (Hky)