JagatBisnis.com – PT PP (Persero) Tbk (PTPP), emiten konstruksi terkemuka di Indonesia, menetapkan target ambisius untuk tahun 2024 dengan mengejar perolehan kontrak baru sebesar Rp 32 triliun. Untuk mencapai sasaran ini, PTPP menerapkan sejumlah strategi jitu yang berfokus pada optimalisasi kinerja dan pengelolaan risiko.
Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menjaga eksistensi dan performa terbaik melalui aspek kualitas dan manajemen risiko. “Pengelolaan keuangan yang tepat adalah prioritas utama kami. Dengan situasi dunia usaha yang penuh tantangan, terutama di sektor konstruksi, kami harus menghadapi berbagai dinamika mikro dan makro yang ada,” ujar Agus.
Untuk mendukung pencapaian target, PTPP akan melakukan beberapa langkah strategis di bidang konstruksi dan investasi. Di bidang konstruksi, perusahaan akan mengoptimalkan burn rate dan meningkatkan pangsa pasar khususnya dalam proyek infrastruktur dan gedung. PTPP juga akan lebih selektif dalam memilih proyek turnkey serta fokus pada proyek dengan sumber dana yang terjamin dan berpartisipasi selektif di sektor EPC.
Di sisi investasi, PTPP akan memprioritaskan investasi yang hati-hati, akselerasi daur ulang aset, dan divestasi. Perusahaan juga akan melakukan realignment bisnis untuk induk, anak, dan afiliasi, serta menyehatkan keuangan anak perusahaan, terutama di sektor properti dan energi.
Selain itu, PTPP fokus pada penurunan leverage perusahaan, memperkuat manajemen risiko dan tata kelola, serta optimalisasi manajemen SDM melalui akselerasi kompetensi dan pengembangan karir. Penerapan inovasi, enterprise architecture, serta prinsip ESG dan sustainable construction akan menjadi bagian integral dari strategi perusahaan.
“Saat ini, fokus utama kami adalah mengoptimalkan kinerja untuk mencapai target akhir tahun 2024. Kami berkomitmen pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan prinsip ESG, yang akan menjadi keunggulan kompetitif bagi kami,” tambah Agus.
Hingga Juni 2024, PTPP telah mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 9,65 triliun. Kontrak baru ini didorong oleh proyek Jalan dan Jembatan (55%), proyek gedung (39%), pelabuhan (4%), industri (1%), dan sektor lainnya (1%). Target nilai kontrak baru untuk tahun 2024 adalah Rp 32 triliun dengan proporsi proyek BUMN sebesar 40%, pemerintah 38%, dan swasta 22%.
Selain itu, PTPP berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur, termasuk proyek di Ibu Kota Negara (IKN). Perusahaan saat ini memiliki total 17 proyek di IKN dengan 13 proyek sedang berlangsung dan nilai kontrak mencapai Rp 12,17 triliun. Kontribusi proyek IKN terhadap pendapatan PTPP diperkirakan sekitar 20%-25% dari total pendapatan tahun ini.
Hingga Juni 2024, pendapatan usaha PTPP tercatat mencapai Rp 8,79 triliun, dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 147 miliar. PTPP terus menunjukkan dedikasi dan strategi yang terencana untuk memastikan pencapaian target tahunan mereka. (Hky)