JagatBisnis.com – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Kalimantan, berhasil menyelesaikan pengeboran tiga sumur migas lepas pantai di Wilayah Kerja East Kalimantan & Attaka hanya dalam 82 hari, lebih cepat dari rencana awal.
Ketiga sumur, yaitu STA-37, STA-38, dan STA-39, berlokasi di Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) Kalimantan Timur dan selesai bertahap antara Maret hingga Mei 2025.
Drilling Manager PHKT Zona 10, Ted S. Pelawi, menyatakan bahwa pengeboran ini adalah langkah strategis untuk mempertahankan produksi di lapangan-lapangan migas yang mulai mature. “Kami menerapkan inovasi dan teknologi terbaik guna meningkatkan keselamatan, kecepatan, dan efisiensi biaya pengeboran,” ujarnya.
Proyek pengeboran di STA Platform termasuk kompleks karena kondisi lapangan yang menantang sejak awal rig move-in. Sumur STA-38, misalnya, menggunakan desain 3D S-curve yang memerlukan presisi tinggi, sedangkan STA-37 melakukan directional drilling hingga 6.000 kaki untuk mencapai target jauh dari platform.
Salah satu tantangan utama adalah risiko tabrakan lintasan sumur baru dengan 14 sumur aktif yang sudah ada di bawah tanah, yang dapat berpotensi menyebabkan kerusakan dan kehilangan kendali tekanan (blowout). Untuk itu, lintasan pengeboran dipantau secara real-time dengan teknologi Measurement While Drilling (MWD) dan survei berkala untuk memastikan akurasi.
Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan teknis PHKT dalam menjaga produktivitas migas sekaligus meningkatkan efisiensi operasional di wilayah Kalimantan Timur. (Zan)