JagatBisnis.com – Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 50% pada 2025. Optimisme ini didorong oleh suntikan dana segar hasil dari penawaran umum perdana saham (IPO) yang dilakukan pada awal Juli 2025.
ASPR menawarkan 812 juta saham dengan harga IPO Rp 124 per saham, dan berhasil meraih dana sebesar Rp 100,69 miliar.
Dana IPO untuk Investasi dan Modal Kerja
Direktur ASPR Arief menjelaskan bahwa dana IPO akan dialokasikan secara merata:
-
50% untuk investasi, khususnya pembelian mesin produksi baru
-
50% untuk modal kerja, termasuk pengadaan bahan baku dan penambahan tenaga kerja
“Pabrik kami sudah siap, jadi fokus investasi adalah pada pengadaan mesin. Beberapa penawaran dari vendor sudah masuk, dan kami siap masuk ke tahap berikutnya,” jelas Arief.
Proyeksi Pendapatan Naik 30–40% Tahun Ini
ASPR optimistis kinerja 2025 akan mencatat pertumbuhan pendapatan hingga 40%, dari capaian pendapatan 2024 sebesar Rp 209,11 miliar.
“Selain peningkatan kapasitas, pertumbuhan laba juga akan terdorong dari efisiensi biaya,” ujar Arief.
Fokus ke Pasar AMDK, Gandakan Kapasitas Galon
Direktur Utama ASPR Ricky Winoto menambahkan bahwa perusahaan kini fokus menyasar pasar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), seiring tren peralihan industri ke kemasan berbahan PET (Polyethylene Terephthalate).
“Sejak 2023 banyak perusahaan besar mulai beralih ke bahan PET. Ini momentum yang tidak boleh dilewatkan,” tegasnya.
Saat ini, kapasitas produksi galon AMDK ASPR mencapai 160.000 galon per bulan. Setelah tambahan mesin dari dana IPO, kapasitas ditargetkan meningkat hingga 300.000 galon tambahan, sehingga total kapasitas mencapai lebih dari 400.000 galon per bulan.
Dengan strategi ekspansi dan efisiensi biaya, ASPR berambisi memperkuat posisi di industri kemasan dan AMDK nasional. Ekspansi ini juga menjadi langkah nyata perusahaan dalam merespons dinamika pasar dan tren keberlanjutan di sektor industri makanan dan minuman. (Hky)