Ekbis  

Siantar Top Bidik Pertumbuhan Dobel Digit, Andalkan Ekspansi Produk dan Pasar Ekspor

Siantar Top Bidik Pertumbuhan Dobel Digit, Andalkan Ekspansi Produk dan Pasar Ekspor

JagatBisnis.com – PT Siantar Top Tbk (STTP) tetap optimistis mengejar pertumbuhan kinerja dobel digit pada 2025, meskipun tantangan industri makanan ringan semakin kompleks. Produsen makanan ringan seperti French Fries 2000 dan Twistko ini menyiapkan berbagai strategi untuk memacu penjualan di paruh kedua tahun ini, khususnya kuartal III dan IV.

Meski penjualan pada kuartal I-2025 tumbuh tipis 4,13% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,26 triliun, laba bersih justru turun tajam 40,14% menjadi Rp 302,13 miliar. Namun, Direktur Utama Siantar Top, Armin, menyebutkan bahwa secara operasional kinerja perusahaan masih tumbuh positif, tercermin dari kenaikan laba kotor sebesar 5,92% menjadi Rp 393,58 miliar.

“Penurunan laba bersih lebih disebabkan oleh faktor non-operasional, yakni tidak adanya dividen dari anak usaha,” jelas Armin, Jumat (4/7).

Siapkan Produk Baru dan Strategi Ekspor

STTP tidak melakukan revisi terhadap target tahunan dan masih membidik pertumbuhan dobel digit. Untuk mencapai itu, perusahaan akan meluncurkan produk-produk baru dan memperkuat penjualan ekspor.

“Kami akan keluarkan produk baru, tapi waktunya harus tepat. Kalau diluncurkan saat pasar lagi lesu, hasilnya bisa tidak optimal,” ujar Armin.

Dua tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah ketatnya persaingan industri makanan ringan serta tekanan daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi dan ketegangan geopolitik global. Hal ini juga berdampak pada strategi ekspansi pasar luar negeri, terutama ke Amerika Serikat.

“Pasar AS tetap kami follow-up, tapi kami harus hitung lagi efek perang tarif. Kalau masih bisa survive, tentu kami lanjutkan,” tegasnya.

Kontribusi Ekspor Terus Naik

Ekspor menjadi pilar penting dalam strategi pertumbuhan STTP. Dalam tiga tahun terakhir, kontribusi ekspor meningkat signifikan: dari 10% pada 2022 menjadi 16% pada 2023, dan mencapai 18% pada 2024. Per kuartal I-2025, kontribusi ekspor mencapai 22% dari total penjualan.

Nilai ekspor pada kuartal I-2025 tercatat sebesar Rp 228,01 miliar, tumbuh 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. STTP telah menembus pasar internasional di berbagai negara, termasuk Taiwan, Korea Selatan, China, Yordania, Thailand, Palestina, Uni Emirat Arab, hingga Kanada.

“Diversifikasi pasar adalah kunci, kami tidak bisa hanya bergantung pada satu wilayah. Perluasan pasar ekspor akan terus kami kejar,” kata Armin.

Ke depan, STTP juga berencana memperluas portofolio produk yang ditujukan untuk pasar internasional, khususnya di kawasan Asia dan Timur Tengah, yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan konsumsi tinggi. (Hky)