JagatBisnis.com – PT KIS Biofuels Indonesia, pionir dalam pengembangan Bio-Compressed Natural Gas (BioCNG) di Tanah Air, mengumumkan telah menerima pendanaan sebesar US$ 23 juta (sekitar Rp 377 miliar) dari responsAbility Investments AG, manajer aset asal Swiss. Investasi ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat ekspansi proyek energi bersih di Indonesia.
Perusahaan yang merupakan afiliasi dari KIS Group—perusahaan energi bersih asal India—berencana menggunakan dana tersebut untuk membangun tujuh proyek Biogas dan BioCNG baru di berbagai wilayah Indonesia. Target jangka menengah perusahaan mencakup pembangunan lima pabrik BioCNG pada 2026, dilanjutkan dengan 25 proyek pada 2027, dan ekspansi besar-besaran hingga 100 pabrik pada 2029.
Kebutuhan Pendanaan Capai US$ 32 Juta
CEO KIS Group, K. R. Raghunath, menyampaikan bahwa total kebutuhan pendanaan proyek-proyek tersebut mencapai sekitar US$ 32 juta (Rp 524 miliar). “Investasi dari responsAbility adalah sebuah tonggak penting. Sisanya akan kami penuhi dari ekuitas internal perusahaan,” jelas Raghunath dalam acara penandatanganan perjanjian investasi di Jakarta, Kamis (3/7).
Produksi BioCNG dari pabrik-pabrik KIS akan diserap sebagian besar oleh PT Unilever Oleochemical Indonesia, dengan sisa kapasitas masih terbuka untuk kemitraan industri lainnya.
BioCNG: Solusi Energi Bersih Berbasis Limbah Sawit
Dalam acara yang sama, Direktur Bioenergi dari Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Edi Wibowo, menekankan potensi besar BioCNG sebagai substitusi Liquefied Natural Gas (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). “BioCNG dapat dimanfaatkan oleh industri dan memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi,” ujarnya.
Menurut Edi, sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki pasokan bahan baku berlimpah untuk memproduksi BioCNG melalui pemrosesan limbah kelapa sawit.
BioCNG sendiri adalah biogas hasil pemurnian yang telah dimampatkan dan dapat digunakan langsung sebagai pengganti LPG, LNG, bahkan solar di sektor industri dan transportasi. Selain itu, BioCNG memungkinkan pengurangan signifikan emisi metana dan karbon dioksida, serta dapat disimpan dan didistribusikan secara efisien.
KIS Group Berekspansi Global
Tak hanya di Indonesia, KIS Group telah menyelesaikan lebih dari 60 proyek biogas dan BioCNG berteknologi tinggi di berbagai negara seperti India, Malaysia, Uni Emirat Arab, Nigeria, Papua Nugini, dan Côte d’Ivoire. Keberhasilan global ini menjadi modal penting dalam mendorong Indonesia menjadi pusat produksi BioCNG di kawasan Asia Tenggara.
Dengan dukungan investasi internasional dan potensi bahan baku domestik yang besar, KIS Biofuels Indonesia menargetkan diri sebagai pemain utama dalam transisi energi bersih nasional dan global. (Mhd)