JagatBisnis.com – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menerima suntikan modal sebesar US$ 405 juta atau sekitar Rp6,65 triliun dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui anak usahanya, PT Danantara Asset Management (Persero). Pendanaan ini menandai langkah strategis baru dalam proses transformasi maskapai nasional tersebut.
Suntikan dana ini merupakan bagian dari kelanjutan restrukturisasi besar yang dimulai sejak 2022, sekaligus awal fase baru yang menargetkan Garuda Indonesia menjadi maskapai yang lebih sehat, kompetitif, dan bertaraf internasional.
Dalam skema kerja sama ini, Danantara memberikan dukungan awal dalam bentuk pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6,65 triliun. Dana ini akan digunakan untuk kebutuhan penting seperti perawatan, perbaikan, dan overhaul (maintenance, repair, and overhaul/MRO) pesawat—sektor vital yang menopang kelangsungan operasional maskapai. Total komitmen pendanaan dari Danantara sendiri diproyeksikan mencapai sekitar US$ 1 miliar.
Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa dukungan ini merupakan implementasi dari pendekatan baru dalam restrukturisasi dan transformasi Garuda Indonesia.
“Melalui Danantara Asset Management, kami memastikan proses transformasi berjalan sesuai rencana. Setiap tahap akan dievaluasi secara berkala dengan mengedepankan akuntabilitas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (24/6).
Menurut Dony, transformasi ini merupakan kelanjutan dari restrukturisasi menyeluruh pada 2021–2024 yang fokus pada pembenahan fundamental operasional dan keuangan perusahaan. Kini, Garuda memasuki fase penyehatan kinerja yang diarahkan pada penguatan daya saing serta optimalisasi aset produksi.
Seluruh proses transformasi akan diawasi dengan tata kelola berstandar internasional, termasuk pengawasan dari Independent Financial Controller untuk memantau penggunaan dana, serta keterlibatan ahli industri penerbangan global yang memberikan benchmarking dan panduan teknis sesuai standar terbaik dunia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menambahkan bahwa dukungan dari Danantara tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga strategis.
“Keberhasilan penyehatan kinerja Garuda Indonesia tidak hanya ditentukan oleh pendanaan, tetapi juga oleh komitmen perusahaan untuk menata ulang strategi operasional dan bisnis secara menyeluruh, didukung kolaborasi dengan berbagai pihak,” tegasnya.
Transformasi ini diharapkan menjadi titik balik penting bagi Garuda Indonesia dalam mengukuhkan posisinya sebagai maskapai kebanggaan nasional yang mampu bersaing di kancah internasional. (Mhd)