JagatBisnis.com – PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan capaian marketing sales atau pra-penjualan sebesar Rp600 miliar pada tahun 2025. Target ini naik signifikan dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp458 miliar. Selain itu, perusahaan juga berkomitmen menjaga pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) secara stabil sepanjang tahun ini.
Direktur Utama BEST, Leo Yulianto Sutedja, menjelaskan bahwa perusahaan akan mengandalkan strategi yang fokus pada permintaan dari tenant eksisting dan industri-industri tangguh untuk mencapai target tersebut. BEST juga berencana terus mengembangkan kawasan industri dengan menambah fasilitas penunjang demi meningkatkan daya tarik kawasan dan mendongkrak pendapatan berulang.
“Strategi kami adalah menarik permintaan dari tenant yang sudah ada, mengembangkan bisnis dengan menambah fasilitas, dan memperkuat recurring income,” ungkap Leo dalam paparan publik yang digelar di Cikarang, Selasa (24/6).
Kinerja 2024 dan Harapan 2025
Pada 2024, BEST mencatatkan marketing sales sebesar Rp458 miliar, turun 15% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp544 miliar. Penjualan lahan menjadi kontributor utama dengan nilai Rp260 miliar, namun tetap lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan Rp357 miliar dari sektor ini.
Sementara itu, recurring income — yang mencakup pendapatan dari biaya pemeliharaan, service charges, air, dan sewa — tumbuh 5,3% menjadi Rp198 miliar, naik dari Rp188 miliar di tahun sebelumnya.
Tantangan dan Lanskap Bisnis 2025
Meski optimistis, BEST tetap mewaspadai berbagai tantangan yang muncul pada 2025. Ketidakpastian global akibat gejolak geopolitik serta kondisi ekonomi nasional yang sedang menunggu stabilisasi pemerintahan baru membuat banyak investor masih bersikap hati-hati.
“Pada kuartal pertama 2025 belum ada penjualan. Banyak investor dan perusahaan baru masih dalam fase wait-and-see, terutama karena transisi pemerintahan dan kondisi global seperti tarif perdagangan Amerika yang belum pasti,” jelas Leo.
Fokus Kawasan Industri dan Infrastruktur Penunjang
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, BEST tetap yakin pada prospek jangka panjang kawasan industri, khususnya Kawasan Industri MM2100 di Bekasi yang menjadi andalan perusahaan.
Tahun ini, pengembangan sarana dan fasilitas akan terus dilanjutkan untuk meningkatkan nilai kawasan. MM2100 juga diuntungkan oleh berbagai proyek infrastruktur besar yang sedang dan akan dibangun pemerintah, seperti:
-
JORR II Cibitung – Cilincing
-
Tol Jakarta-Cikampek Selatan
-
Proyek LRT
-
Perluasan Pelabuhan Tanjung Priok
-
Pembangunan Pelabuhan Patimban
Konektivitas yang semakin baik diharapkan bisa meningkatkan daya saing kawasan dan menarik lebih banyak investor baru.
Rencana Investasi 2025
Sebagai bagian dari strategi pengembangan, BEST menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp100 miliar pada tahun ini. Dana tersebut berasal dari kas internal dan akan difokuskan untuk pengembangan lahan di kawasan industri MM2100.
Dengan kombinasi strategi ekspansi terukur, peningkatan layanan, dan dukungan infrastruktur yang kian solid, BEST optimistis mampu merealisasikan target 2025 dan memperkuat posisinya sebagai pengembang kawasan industri unggulan di Indonesia. (Mhd)