Ekbis  

Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Bagikan Dividen Rp 6,5 per Saham, Meski Laba Kuartal I-2025 Tertekan

Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Bagikan Dividen Rp 6,5 per Saham, Meski Laba Kuartal I-2025 Tertekan

JagatBisnis.com – PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), emiten ritel bahan bangunan dan distributor bahan kimia, telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024 pada Senin, 23 Juni 2025. Salah satu keputusan penting yang dihasilkan dari rapat tersebut adalah pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham.

Corporate Secretary CSAP, Idrus Widjajakusuma, menyampaikan bahwa perusahaan mengalokasikan Rp 36,94 miliar, atau setara 19,17% dari laba bersih tahun 2024 sebesar Rp 192 miliar, untuk dibagikan sebagai dividen tunai. Setiap pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 6,5 per saham.

Baca Juga :   SIDO Bagikan 100% Laba Bersih 2024 Sebagai Dividen, Meski Laba Kuartal I 2025 Tertekan

“Sisa laba bersih tahun buku 2024 ditetapkan sebagai laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha ke depan,” ujar Idrus dalam paparan publik.

Dividen Yield dan Kinerja Terkini

Dengan harga saham CSAP pada penutupan perdagangan Senin (23/6) di level Rp 234 per saham, dividen yield perseroan berada di kisaran 2,78% — mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan imbal hasil kepada pemegang saham, meskipun di tengah tekanan kinerja jangka pendek.

Baca Juga :   SIDO Bagikan 100% Laba Bersih 2024 Sebagai Dividen, Meski Laba Kuartal I 2025 Tertekan

Pada kuartal I-2025, kinerja keuangan CSAP menunjukkan penurunan. Penjualan bersih turun 3,3% (yoy) menjadi Rp 4,13 triliun, sementara laba bersih anjlok 92,08% menjadi Rp 4,26 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga :   SIDO Bagikan 100% Laba Bersih 2024 Sebagai Dividen, Meski Laba Kuartal I 2025 Tertekan

Fokus ke Depan

Meski menghadapi tekanan pada awal tahun, CSAP terus melanjutkan inisiatif strategis, termasuk pendirian entitas usaha baru guna memperluas segmen bisnis dan memperkuat distribusi nasional. Perusahaan juga berupaya memperbaiki margin dan efisiensi operasional untuk menopang kinerja di kuartal-kuartal berikutnya. (Hky)