JagatBisnis.com – Raksasa energi asal Prancis, Total Energies, resmi kembali beroperasi di Indonesia melalui akuisisi 24,5% participating interest (PI) di Wilayah Kerja (WK) migas Bobara, Papua Barat, dari Petronas. Langkah ini menandai babak baru kolaborasi migas strategis di Tanah Air dan menjadi sinyal kuat kebangkitan investasi hulu migas Indonesia.
Menurut Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tri Winarno, keberhasilan menarik kembali Total Energies merupakan hasil pendekatan strategis pemerintah, termasuk upaya investor engagement yang gencar dilakukan oleh SKK Migas dalam berbagai forum internasional.
“Masuknya Total Energies menjadi bukti bahwa cadangan migas Indonesia masih sangat menjanjikan dan menarik bagi investor global,” ujar Tri, Senin (23/6).
Petronas Tetap Operator, Total Perkuat Eksplorasi
Dalam struktur baru pengelolaan WK Bobara, Petronas tetap menjadi operator utama melalui anak usahanya, Petronas Energy Bobara Sdn Bhd, dengan kepemilikan 75,5%. Sementara Total Energies akan menyumbangkan keahlian teknis dan pengalaman global untuk mendukung pelaksanaan program eksplorasi dan pengembangan di blok tersebut.
“Kami menyambut baik kehadiran kembali Total di Indonesia. Ini adalah sinyal positif dan menjadi kesempatan besar untuk memperkuat kolaborasi,” kata Mohd Redhani Abdul Rahman, VP International Assets Upstream Petronas.
Potensi Besar di Papua Barat
Wilayah Kerja Bobara memiliki luas mencapai 8.444,49 km² dengan estimasi sumber daya migas hingga 6,8 Billion Barrel Oil Equivalent (BBOE). Kontrak bagi hasil untuk WK ini ditandatangani pada Mei 2024 dengan skema eksplorasi 30 tahun. Komitmen pasti pengembangan mencakup nilai US$ 16,92 juta, termasuk:
-
3 studi Geologi dan Geofisika (G&G)
-
Survei seismic resolution seluas 2.000 km²
-
Bonus tanda tangan sebesar US$ 50.000
Total Energies: Strategi Gas untuk Pasar Asia
Keterlibatan Total Energies di WK Bobara sejalan dengan strategi global perusahaan untuk memperluas produksi gas rendah karbon di kawasan Asia.
“Kami melihat Indonesia sebagai platform strategis untuk pertumbuhan produksi gas berbiaya rendah dan rendah emisi,” ujar Patrick Pouyanne, Chairman & CEO Total Energies.
Perluasan ini juga menambah eksistensi Total sebagai produsen gas utama di kawasan Asia Tenggara, terutama setelah penguatan operasionalnya di Malaysia.
Industri Hulu Migas Didorong Bangkit
Masuknya kembali Total Energies menjadi penanda kepercayaan investor global terhadap prospek migas Indonesia. Pemerintah berharap sinyal positif ini dapat mendorong percepatan eksplorasi di wilayah lain seperti WK Gaea I & II, serta Akimeugah I & II di Papua Selatan dan Papua Pegunungan. (Hky)
