JagatBisnis.com – PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba tahun buku 2024. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memprioritaskan pengembangan usaha di tahun 2025.
Direktur Utama HBAT, Go Ronny Nugroho, menjelaskan bahwa laba bersih tahun lalu masih dibutuhkan untuk mendukung rencana ekspansi dan pertumbuhan bisnis. “Berdasarkan hasil RUPST Tahun 2024, dividen belum dapat perusahaan lakukan dikarenakan laba bersih tahun 2024 masih digunakan untuk pengembangan usaha,” jelasnya dalam Public Expose, Kamis (12/6).
Target Ambisius 2025: Penjualan 95 Unit Properti
Meski belum membagikan dividen, HBAT optimistis menatap 2025 dengan target penjualan sebesar Rp73 miliar, setara dengan penjualan 95 unit properti atau sekitar Rp6 miliar per bulan. Target laba bersih tahun ini dipatok sebesar Rp15 miliar, hampir dua kali lipat dari capaian tahun sebelumnya.
“Tren pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, ditambah kondisi makro Sulawesi Utara yang positif, menjadi katalis penting bagi kinerja perusahaan tahun ini,” ujar Go Ronny.
Kinerja 2024: Penjualan Naik, Laba Turun Tipis
HBAT mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 5,25% secara tahunan menjadi Rp39,47 miliar. Namun, laba komprehensif tahun berjalan turun menjadi Rp8,47 miliar dari Rp9,64 miliar pada 2023. Laba bruto pun menyusut 6,86% menjadi Rp17,64 miliar.
Dari sisi neraca, total aset naik 15,98% menjadi Rp82,08 miliar. Ekuitas juga tumbuh 12,14% menjadi Rp78,3 miliar. Namun, liabilitas melonjak hampir dua kali lipat dari Rp950,97 juta menjadi Rp3,78 miliar.
Strategi 2025: Ekspansi Lahan dan Diversifikasi Pendapatan
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, HBAT menyiapkan strategi yang mencakup:
-
Diversifikasi geografis dengan rencana pembelian lahan baru di Sulawesi Utara
-
Keseimbangan antara recurring income dan pendapatan dari pengembangan properti
-
Pengelolaan arus kas yang sehat
-
Peningkatan kompetensi SDM
-
Efisiensi biaya tanpa menurunkan kualitas
-
Penguatan pemasaran digital dan konvensional
-
Penambahan nilai kawasan perumahan melalui fasilitas unggulan
Realisasi Dana IPO Hampir Tuntas
Direktur HBAT, Andrie Rianto, menjelaskan bahwa dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi tercatat sebesar Rp23,8 miliar. Hingga akhir 2024, dana yang telah digunakan mencapai Rp20,03 miliar, sehingga masih tersisa Rp3,79 miliar.
Alokasi dana IPO terbagi menjadi 46,20% untuk pembelian lahan, 45,36% untuk pengembangan fasilitas umum, dan 8,44% untuk modal kerja. (Zan)