JagatBisnis.com – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan siap membuka diskusi dengan pelaku usaha terkait evaluasi Harga Batubara Acuan (HBA). Langkah ini diambil sebagai respons atas tren penurunan ekspor batu bara Indonesia dan tekanan global terhadap harga komoditas tersebut.
Data menunjukkan, sepanjang Januari hingga April 2025, volume ekspor batu bara Indonesia mencapai 160 juta ton, turun dari 171 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, Tiongkok—pasar ekspor utama batu bara RI—diprediksi memangkas impornya hingga 100 juta ton tahun ini, sebagaimana disampaikan dalam konferensi Coaltrans China pada Rabu (11/6).
Pemerintah Siap Evaluasi, Tapi Tetap Jaga Prinsip B2B
Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Rita Susilawati, menyampaikan bahwa ekspor batu bara merupakan ranah business-to-business (B2B) dan berada di luar intervensi langsung pemerintah. Namun, pemerintah tetap memantau dinamika pasar dan terbuka untuk berdiskusi mengenai HBA agar tetap kompetitif.
“Namun, pemerintah terus memantau dinamika pasar dan terbuka untuk berdiskusi dengan pelaku usaha terkait evaluasi HBA agar tetap kompetitif,” kata Rita dalam pernyataan resmi, Kamis (12/6).
Rita juga menekankan pentingnya diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu negara. Upaya ini mencakup kerja sama bilateral, promosi dagang, dan penyediaan data pasar global.
Penurunan Ekspor Tak Semata karena HBA
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba, Surya Herjuna, menegaskan bahwa penurunan ekspor tidak semata disebabkan oleh penerapan HBA. Ia menyebut perlambatan permintaan dari negara-negara seperti China dan India turut menjadi faktor utama.
“Katanya ini gara-gara HBA dari ESDM ekspor batu bara turun. Tapi kami kira bukan itu penyebab utama. Ini lebih karena dampak perang dagang dan perlambatan mesin produksi di China dan India,” jelas Surya dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (28/5).
China Pangkas Impor, Harga Batu Bara Tertekan
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa impor batu bara China dari Indonesia turun 20% secara bulanan pada April 2025 menjadi 14,28 juta ton. Secara tahunan, penurunan mencapai 16%. Penurunan ini dipengaruhi oleh kombinasi harga batu bara domestik China yang lebih rendah dan dampak penerapan formula HBA terbaru oleh Indonesia.
Seiring dengan itu, Harga Batubara Acuan (HBA) periode Juni 2025 kembali turun ke level US$ 100,97 per ton—angka terendah dalam beberapa tahun terakhir. (Zan)