Citi Pangkas 3.500 Pekerja di China, Restrukturisasi Global Guncang Dua Pusat Teknologi

Citi Pangkas 3.500 Pekerja di China, Restrukturisasi Global Guncang Dua Pusat Teknologi

JagatBisnis.com – Citigroup Inc, salah satu bank terbesar asal Amerika Serikat, akan memangkas sekitar 3.500 karyawan dari dua pusat teknologi utamanya di Shanghai dan Dalian, China. Keputusan ini merupakan bagian dari langkah restrukturisasi global yang bertujuan menyederhanakan operasi, memperkuat manajemen risiko, serta meningkatkan tata kelola teknologi informasi.

“Langkah ini ditujukan untuk menyederhanakan dan mengecilkan operasi teknologi global agar lebih efisien dan terkelola dengan baik,” ungkap Citi dalam pernyataan resminya pada Kamis (5/6).

Target Rampung di Kuartal IV, Sejumlah Posisi Dipindahkan

Pemangkasan tenaga kerja ini ditargetkan selesai pada awal kuartal IV-2025. Sebagian besar posisi yang terdampak adalah pekerja penuh waktu. Namun, Citi menyebut beberapa posisi akan dipindahkan ke pusat teknologi lain di luar China, meski tidak dijelaskan secara rinci mengenai lokasi atau jumlah yang dimaksud.

Langkah ini mengikuti pemutusan kontrak sekitar 200 pekerja kontrak TI yang dilakukan Citi di China pada Mei 2025.

Efisiensi Global dan Respons terhadap Tekanan Regulator

Citi tengah menjalankan transformasi besar dalam struktur organisasinya, termasuk mengurangi ketergantungan terhadap kontraktor eksternal dan memperkuat sistem pengendalian internal. Hal ini tidak lepas dari tekanan regulator terkait lemahnya tata kelola data dalam beberapa tahun terakhir.

Tak hanya di China, Citi juga telah melakukan penyesuaian jumlah tenaga kerja di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Indonesia, Filipina, dan Polandia, sebagai bagian dari inisiatif global untuk meningkatkan efisiensi.

Tetap Komitmen di Pasar China

Meski melakukan efisiensi besar-besaran, Citi menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen terhadap pasar China. Selain menjalankan layanan perbankan korporasi, Citi juga sedang memproses pembentukan perusahaan sekuritas dan berjangka yang sepenuhnya dimiliki oleh mereka di negara tersebut.

“Citi tetap berkomitmen melayani klien korporasi dan institusi di China serta mendukung kebutuhan perbankan lintas batas mereka,” kata Marc Luet, Head of Banking Citi untuk Jepang, Asia Utara, dan Australia.

Pasca pemangkasan ini, jumlah karyawan Citi di China diperkirakan akan menyusut menjadi sekitar 2.000 orang, termasuk beberapa ratus staf di unit teknologi. (Mhd)