JagatBisnis.com – Ternate – Maskapai penerbangan Lion Air kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung mobilitas masyarakat, kali ini dengan ambil bagian dalam kelancaran penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi. Maskapai ini melayani penerbangan feeder haji bagi calon jemaah asal Provinsi Maluku Utara.
Melalui skema layanan Feeder Haji, Lion Air sukses mengoperasikan enam penerbangan charter dari Bandara Sultan Babullah Ternate (TTE) menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (UPG), Sulawesi Selatan. Sebanyak 1.134 calon jemaah haji diberangkatkan menggunakan pesawat Boeing 737-800NG berkapasitas 189 kursi kelas ekonomi.
Setibanya di Makassar, para jemaah bermalam terlebih dahulu di asrama haji embarkasi Makassar, sebelum melanjutkan penerbangan langsung ke Arab Saudi. Skema ini dirancang untuk memastikan jemaah mendapat waktu istirahat memadai dan pelayanan yang lebih tertata sebelum memulai perjalanan spiritual mereka.
“Lion Air memahami bahwa ibadah haji adalah momen penting dalam kehidupan umat Islam. Kehadiran kami sebagai feeder bertujuan mempermudah konektivitas dari wilayah timur Indonesia menuju embarkasi utama,” ujar manajemen Lion Air dalam pernyataan resminya.
Sinergi Daerah dan Layanan Inklusif
Lion Air turut menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Maluku Utara, pengelola bandar udara, AirNav Indonesia, serta seluruh pihak yang membantu kelancaran operasional haji tahun ini.
Sebagai bagian dari persiapan, Lion Air telah membekali seluruh kru dan petugas darat dengan pelatihan khusus, termasuk penanganan lansia dan penyandang disabilitas agar proses keberangkatan berjalan aman dan nyaman.
“Kami berkomitmen memberikan layanan penerbangan haji yang aman, tepat waktu, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat,” tegas Lion Air.
Peluang Ekspansi
Keikutsertaan dalam operasional haji ini juga menjadi bagian dari strategi Lion Air dalam mengoptimalkan bisnis penerbangan domestik, sekaligus memperkuat konektivitas wilayah timur Indonesia yang selama ini relatif terbatas dalam akses transportasi udara langsung menuju embarkasi besar. (Zan)