JagatBisnis.com – Perayaan Waisak 2569 BE/2025 di Candi Borobudur bukan hanya menjadi momentum spiritual yang mendalam, tetapi juga membawa angin segar bagi perekonomian masyarakat sekitar. Ribuan wisatawan yang memadati kawasan Borobudur memberikan dampak langsung terhadap sektor pariwisata dan pelaku usaha lokal.
Melalui anak usahanya, InJourney Destination Management (IDM), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) berhasil memberdayakan ribuan pelaku UMKM serta tenaga kerja lokal sepanjang rangkaian acara Waisak. Dampaknya terasa dari homestay, kuliner, kriya, hingga jasa wisata.
Homestay Penuh Sejak Sebulan Sebelumnya
Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih, mengungkapkan bahwa 152 kamar di Kampung Ngaran II telah habis dipesan sejak April. Bahkan, sekitar 200 calon tamu terpaksa dialihkan ke homestay lain di sekitar Kecamatan Borobudur.
“Tarif kami tetap stabil, Rp350 ribu untuk kamar ber-AC dan Rp250 ribu untuk yang non-AC,” ujarnya.
UMKM Panen Omzet, VW Safari Laris Manis
Tak hanya penginapan, lebih dari 2.000 pelaku UMKM di bidang kuliner, kerajinan tangan, hingga transportasi turut kecipratan berkah Waisak. Sebanyak 600 unit VW Safari mencatat lonjakan permintaan signifikan.
“Biasanya kami hanya aktif tiga hari dalam seminggu. Saat Waisak, bisa jalan penuh selama dua minggu,” kata Heru Purwanto, Koordinator Komunitas VW Safari Fantasy Borobudur.
Para perajin sandal upanat pun ikut panen pesanan. Ketua Paguyuban perajin upanat, Muh Zamzani, menyebut lonjakan permintaan ini tak lepas dari pelatihan produksi yang digelar bersama Balai Konservasi Borobudur.
Kampung Seni Borobudur Jadi Magnet Baru
Sebagai bentuk dukungan jangka panjang, IDM merevitalisasi Kampung Seni Borobudur. Kawasan ini menjadi lokasi baru bagi hampir 2.000 pedagang dan perajin yang sebelumnya tersebar.
Dengan fasilitas seperti museum, pendopo, amphitheater, dan zona hijau, kawasan ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif yang juga melestarikan budaya lokal.
“Kami lebih nyaman berjualan di lokasi ini, dan omzet juga meningkat,” ungkap Rani Nuraeni, pelaku usaha fashion lokal.
Ribuan Lapangan Kerja Tercipta
Lebih dari 2.000 tenaga kerja lokal dilibatkan dalam perayaan Waisak, dari sektor logistik hingga pengelolaan acara. Komunitas seni Jejeg Art, misalnya, berperan membuat 300 payung dekoratif yang sekaligus menyerap tenaga kerja tambahan.
“Harapannya, kolaborasi ini terus berlanjut dan UMKM lokal makin dikenal luas,” ujar Ketua Jejeg Art, Ady Pramuningtiyas.
Pariwisata untuk Semua
Direktur IDM, Febrina Intan, menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. “Bukan hanya mengejar jumlah pengunjung, tapi juga memastikan ada dampak sosial dan ekonomi bagi warga sekitar,” katanya.
Senada, Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa pariwisata seharusnya membawa efek ganda bagi ekonomi lokal. “Pelibatan masyarakat adalah komitmen utama kami,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Sebagai penutup, IDM juga menghadirkan Pasar Medang, yang menampilkan kuliner dan kerajinan khas lokal. “Pasar Medang adalah wadah memperkenalkan kearifan lokal ke dunia,” tutur Febrina. (mhd)