JagatBisnis.com – Rencana legalisasi kasino sebagai sumber pendapatan negara menuai penolakan keras dari Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati. Solusi tersebut justru menyesatkan dan bertentangan dengan nilai-nilai bangsa. Karena penerimaan perpajakan masih memiliki ruang besar untuk dioptimalkan tanpa harus bergantung pada legalisasi judi.
“Pajak menyumbang 80 persen dari pendapatan negara. Namun, tax ratio kita masih di bawah 10 persen. Angka itu sangat kecil jika dibandingkan dengan kapasitas ekonomi nasional yang sudah mencapai Rp20 ribu triliun,” kata Anis di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Menurut Anis, banyak sektor ekonomi masih ‘undertax’ alias belum maksimal kontribusi pajaknya, seperti sektor ekonomi digital dan pertambangan. Untuk itu, pemerintah lebih serius melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, ketimbang mencari jalan pintas seperti kasino.
“Pemerintah seharusnya mengejar potensi penerimaan dari sektor-sektor ini. Kita masih punya peluang besar tanpa perlu membuka ruang untuk perjudian,” tagas dia.
Terkait wacana legalisasi kasino, Anis menyatakan penolakannya secara tegas. Karena hal itu bertentangan dengan hukum yang berlaku, serta merusak citra Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar. Bahkan, judi online ilegal saja sudah memberi dampak ekonomi negatif, apalagi jika dilegalkan.
“Agar pembangunan nasional tidak dibiayai dari sumber-sumber yang tidak halal, kita harus menjaga moral generasi masa depan. Jangan sampai kita justru membuka jalan kehancuran ekonomi dan sosial lewat kebijakan yang salah arah,” pungkasnya. (eva)
