JagatBisnis.com – Bursa saham Asia mencatatkan pergerakan bervariasi pada perdagangan Jumat pagi (18/4). Pada pukul 08.24 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 205,90 poin atau 0,61% ke level 34.588,06. Indeks Taiex Taiwan naik 75,05 poin (0,44%) ke 19.422,07, Kospi Korea Selatan sedikit menguat 1,32 poin (0,05%) ke 2.471,75. Sementara itu, Kosdaq justru terkoreksi tipis 0,99 poin (0,14%) ke posisi 710,76. Di Malaysia, indeks FTSE naik 5,19 poin (0,35%) ke 3.720,33.
Perdagangan di sebagian besar pasar Asia berlangsung terbatas lantaran libur memperingati Jumat Agung.
Sentimen investor di kawasan Asia cenderung wait and see, menunggu kejelasan arah kebijakan tarif Presiden Donald Trump sebelum mengambil keputusan investasi jangka panjang. Ketidakpastian ini menahan pergerakan saham dan menciptakan volatilitas di beberapa bursa utama.
Saham-saham di Jepang sempat berfluktuasi namun ditutup dengan penguatan moderat pada awal perdagangan.
Di sisi lain, Wall Street menutup pekan dengan kinerja negatif. Hal ini dipicu oleh kekecewaan pasar atas sikap Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menolak gagasan bahwa The Fed akan memberikan dukungan besar terhadap pasar modal.
Indeks saham AS bergerak dalam kisaran terbatas karena pelaku pasar menanti perkembangan terbaru dalam negosiasi perdagangan, khususnya yang melibatkan Amerika Serikat dan China. Beijing disebutkan telah mengajukan sejumlah syarat untuk melanjutkan perundingan dengan pemerintah AS.
Meski sempat menyatakan keengganannya untuk terus menaikkan tarif terhadap China, Trump tetap melanjutkan langkah-langkah agresif, termasuk rencana pengenaan bea masuk terhadap kapal-kapal China yang berlabuh di pelabuhan AS. Kebijakan ini dikhawatirkan dapat memicu eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang dan mengguncang arus perdagangan global.
Sementara itu, dari Jepang, data inflasi konsumen bulan Maret menunjukkan kenaikan. Inflasi inti—yang tidak termasuk harga makanan segar—naik menjadi 3,2% dari 3% pada bulan sebelumnya. Data ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral Jepang akan menaikkan suku bunga secara bertahap. (Hky)