JagatBisnis.com – Bank-bank besar di Indonesia berhasil menekan biaya kredit atau credit cost (CoC) pada Februari 2025, menandakan adanya optimisme terhadap perbaikan kualitas kredit yang dimiliki oleh bank-bank tersebut. Penurunan biaya kredit ini berpotensi mendorong peningkatan laba perbankan, mengingat semakin efisien bank dalam mengelola biaya kredit, semakin tinggi laba tambahan yang dapat diperoleh.
Bank-Bank Terbesar yang Menurunkan Biaya Kredit
-
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan penurunan CoC yang paling signifikan. Pada Februari 2025, BRI tercatat memiliki CoC sebesar 3,28%, turun signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 5,57%. Dengan penurunan ini, CoC BRI pada dua bulan pertama 2025 tercatat sebesar 4,42%, meskipun manajemen menargetkan CoC pada kisaran 3% hingga 3,2% untuk tahun 2025. Penurunan biaya kredit ini sejalan dengan turunnya beban provisi BRI yang turun 40,9% secara bulanan, menjadi Rp 3,3 triliun pada Februari 2025.
-
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mencatatkan penurunan CoC yang signifikan. Secara bulanan, CoC BCA turun 71 basis poin (bps) menjadi 0,05% pada Februari 2025. Dengan demikian, CoC BCA pada dua bulan pertama 2025 berada di level 0,40%, sementara target CoC BCA di tahun 2025 adalah sekitar 0,3%.
-
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami penurunan biaya kredit yang cukup signifikan dengan CoC sebesar 0,73% pada Februari 2025, turun dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,82%. Penurunan biaya kredit ini sejalan dengan turunnya beban provisi BNI sekitar 11,5% secara bulanan.
Kenaikan Biaya Kredit di Bank Mandiri
Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi satu-satunya bank di kategori KBMI 4 yang mengalami kenaikan biaya kredit secara bulanan. Kenaikannya tercatat sekitar 31 bps, menjadi 0,82%. Meskipun demikian, jika dilihat secara akumulasi selama dua bulan pertama 2025, biaya kredit Mandiri mengalami penurunan tahunan sekitar 20 bps menjadi 0,68%, yang lebih baik dari target tahunan 2025 yang diperkirakan berada di kisaran 1% hingga 1,2%.
Dampak Positif untuk Perbankan
Penurunan biaya kredit ini menunjukkan bahwa kualitas kredit perbankan Indonesia secara umum membaik, yang dapat meningkatkan profitabilitas bank. Bank-bank yang berhasil menekan biaya kredit ini berpotensi menikmati margin yang lebih tinggi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan mereka. (Zan)