JagatBisnis.com – PT Garuda Indonesia (GIAA) mencatatkan kinerja yang sangat positif di lini bisnis kargo pada tahun 2024. Total angkutan kargo perusahaan meningkat 34,27%, dari 170,93 ribu ton menjadi 229,51 ribu ton, seiring dengan lonjakan permintaan angkutan penumpang yang juga meningkat.
Kargo yang diangkut oleh Garuda Indonesia sebagai merek utama (main brand) tercatat tumbuh sebesar 35,65%, mencapai 143,12 ribu ton, dibandingkan dengan 105,50 ribu ton pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh kargo domestik yang meningkat 26,31% menjadi 81,35 ribu ton dan kargo internasional yang melonjak 50,30% menjadi 61,77 ribu ton. Selain itu, maskapai Citilink juga mengalami kenaikan signifikan dengan angkutan kargo yang meningkat 32,03%, dari 65,43 ribu ton menjadi 86,39 ribu ton.
Optimisme di Tengah Tantangan Industri
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menekankan pentingnya perusahaan dalam mengoptimalkan alat produksi secara berkelanjutan, serta dukungan dari Pemerintah Indonesia dan proyeksi pertumbuhan trafik penumpang global yang diperkirakan mencapai 9,9 miliar penumpang. Hal ini memberikan optimisme bahwa kinerja Garuda Indonesia akan terus berkembang di tahun 2025.
Peningkatan Pendapatan Penerbangan Berjadwal
Pendapatan dari penerbangan berjadwal Garuda Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan, naik 15,32% menjadi US$2,74 miliar, dengan kontribusi besar dari angkutan penumpang dan kargo. Meski demikian, perusahaan masih mengalami kerugian bersih sebesar US$69,78 juta, yang dipengaruhi oleh kenaikan beban usaha, termasuk biaya pemeliharaan pesawat.
Komitmen pada Peningkatan Kinerja
Garuda Indonesia tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya, meskipun menghadapi tantangan dari industri penerbangan global yang semakin kompetitif. Dengan strategi optimasi armada dan fokus pada pengembangan lini bisnis kargo, Garuda Indonesia berharap dapat mempertahankan kinerjanya yang positif dan terus berkembang di masa depan. (Mhd)