Ekbis  

PT Arkora Hydro (ARKO) Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 31,1% di 2024, Namun Laba Bersih Menurun

PT Arkora Hydro (ARKO) Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 31,1% di 2024, Namun Laba Bersih Menurun

JagatBisnis.com – Emiten pembangkit listrik energi terbarukan, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), mencatatkan kinerja yang positif di sepanjang tahun 2024, meskipun laba bersihnya mengalami penurunan. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), ARKO membukukan pendapatan sebesar Rp 238,91 miliar pada akhir 2024, meningkat 31,10% year on year (YoY) dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 182,23 miliar.

Mayoritas pendapatan ARKO pada tahun 2024 berasal dari segmen jasa konstruksi yang mencapai Rp 183,42 miliar. Selain itu, pendapatan dari penjualan listrik tercatat sebesar Rp 44,42 miliar, sementara pendapatan dari jasa lainnya menyumbang Rp 11,08 miliar.

Baca Juga :   PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) Dapatkan Fasilitas Kredit Rp 1,4 Triliun dari Bank Mandiri

Namun, meski pendapatan meningkat, beban pokok pendapatan ARKO mengalami lonjakan signifikan sebesar 101,18% YoY, menjadi Rp 180,34 miliar pada 2024, dibandingkan dengan Rp 89,64 miliar pada tahun sebelumnya. Beban umum dan administrasi juga meningkat tajam sebesar 79% YoY, dari Rp 32,01 miliar pada 2023 menjadi Rp 57,30 miliar pada 2024.

Baca Juga :   PT Hero Global Investment: Mendorong Energi Terbarukan melalui Pembangkit Minihidro

Selain itu, beban keuangan ARKO juga mengalami kenaikan sebesar 34,07% YoY, mencapai Rp 64,02 miliar pada 2024, dibandingkan dengan Rp 47,75 miliar pada 2023.

Akibat dari kenaikan beban ini, ARKO mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 41,80 miliar. Meskipun ini merupakan laba positif, angka tersebut mengalami penurunan 20,02% YoY dibandingkan dengan laba bersih pada 2023 yang tercatat sebesar Rp 55,26 miliar.

Pada sisi aset, ARKO berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik. Total aset ARKO pada akhir 2024 mencapai Rp 1,32 triliun, yang meningkat 13,79% YoY dibandingkan dengan total aset pada 2023 sebesar Rp 1,16 triliun. Nilai aset ARKO pada 2024 terdiri dari liabilitas sebesar Rp 867,73 miliar dan ekuitas sebesar Rp 451,63 miliar.

Baca Juga :   Program Cofiring PLTU Jeranjang: Meningkatkan Ekonomi dan Lingkungan di Lombok

Meskipun terdapat beberapa tantangan terkait dengan peningkatan beban, kinerja pendapatan yang signifikan serta pertumbuhan aset perusahaan menunjukkan bahwa ARKO terus berupaya untuk memperkuat posisi di sektor energi terbarukan. (Mhd)