JagatBisnis.com – Menjelang Lebaran 2025, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance memproyeksikan adanya peningkatan penyaluran pembiayaan kendaraan bekas, seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan transportasi untuk mudik. Hal ini diperkirakan akan mendorong pasar kendaraan bekas, terutama mobil, yang harganya lebih terjangkau dibandingkan mobil baru.
Chief of Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani, menyatakan, “Perusahaan menilai prospek kendaraan bekas, khususnya mobil bekas, dapat meningkat jelang Lebaran tahun ini, mengingat harganya yang lebih terjangkau.” Menurut Gani, kondisi ekonomi Indonesia yang masih lesu, dengan daya beli masyarakat yang menurun serta harga mobil baru yang semakin tinggi akibat melemahnya nilai tukar rupiah, turut mendorong masyarakat untuk beralih membeli mobil bekas.
Hingga Februari 2025, Adira Finance telah menyalurkan pembiayaan kendaraan bekas, baik motor maupun mobil, senilai Rp 801 miliar, dengan 64% di antaranya adalah pembiayaan untuk mobil bekas. Untuk tahun 2025, perusahaan menargetkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru sebesar 10%-12%, dengan kendaraan bekas menjadi salah satu pendorong utama.
“Untuk mendukung pembiayaan mobil bekas, kami akan terus melakukan ekspansi bisnis secara selektif ke daerah-daerah dengan potensi tinggi, memperkuat kerja sama dengan dealer dan mitra strategis, serta meningkatkan customer retention melalui penawaran yang lebih baik dan perbaikan proses,” tambah Gani. Strategi ini juga sejalan dengan upaya digitalisasi yang bertujuan untuk memperbaiki struktur biaya agar lebih kompetitif.
Gani juga optimistis bahwa Adira Finance dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan kendaraan bekas sebesar 14% pada tahun 2025. Sebagai informasi, pada 2024, Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan kendaraan bekas senilai Rp 5,9 triliun, yang berkontribusi sebesar 16% terhadap total portofolio pembiayaan perusahaan. (Zan)
