JagatBisnis.com – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,6 triliun pada tahun 2025. Anggaran tersebut akan difokuskan pada penyertaan modal dan pembelian aset tetap guna mendukung pertumbuhan dan ekspansi perusahaan.
Menurut Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, pada tahun 2025 perusahaan akan terus menjalankan 105 proyek yang sedang berlangsung (on going). Sebagian besar proyek tersebut, yakni sekitar 91%, merupakan proyek di bidang engineering & construction, sementara 4% di sektor properti & hospitality, 4% di manufaktur, dan 1% di investasi & konsesi.
Laba Bersih Meningkat Meski Pendapatan Turun
Meskipun mengalami penurunan pendapatan, ADHI mencatatkan pencapaian positif pada laba bersih. Pada tahun 2024, perusahaan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 252,49 miliar, yang menunjukkan kenaikan 17,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 214,01 miliar.
Namun, pendapatan usaha perusahaan tercatat menurun 33,48% secara tahunan (YoY), dari Rp 20,07 triliun pada 2023 menjadi Rp 13,35 triliun pada 2024. Rozi mengungkapkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh pergeseran perolehan kontrak dari non-joint operation (NJO) ke joint operation (JO). Meskipun demikian, kontribusi dari laba ventura bersama berhasil menopang kinerja bottom line perusahaan.
Segmen Konstruksi Masih Dominasi Pendapatan
Segmen bisnis engineering & construction masih menjadi andalan utama ADHI, dengan kontribusi sebesar 82% dari total pendapatan usaha konsolidasi perusahaan. Dari total pendapatan tersebut, segmen teknik dan konstruksi menyumbang Rp 10,97 triliun, sementara segmen manufaktur menghasilkan Rp 1,53 triliun. Segmen properti dan pelayanan mencatatkan Rp 488,80 miliar, sedangkan segmen investasi dan konsesi berkontribusi Rp 364,55 miliar.
Proyek terbesar yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan adalah proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Paket 1, yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,7 triliun pada tahun 2024.
Menanti Progres Merger BUMN Karya
Terkait dengan rencana merger BUMN Karya, ADHI masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Pemerintah berencana melebur tujuh BUMN Karya menjadi satu holding, dan saat ini ADHI sedang menunggu arahan selanjutnya dari pemegang saham seri A, yaitu Pemerintah Republik Indonesia.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah direncanakan, ADHI optimistis dapat menghadapi tantangan tahun 2025 dan tetap berkontribusi pada pembangunan infrastruktur nasional. (Mhd)