JagatBisnis.com – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), produsen dari produk terkenal Tolak Angin, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,17 triliun, mencatatkan kenaikan 23,18% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 950,64 miliar.
Dengan kenaikan laba ini, laba per saham dasar tercatat mencapai Rp 39,03, meningkat dari posisi Rp 31,69 pada tahun 2023.
Kinerja Penjualan dan Laba Bruto
Dari segi pendapatan, SIDO mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,91 triliun pada tahun 2024, naik 9,9% dibandingkan dengan Rp 3,56 triliun di tahun sebelumnya. Meski mengalami kenaikan dalam beban pokok penjualan yang tercatat mencapai Rp 1,61 triliun (naik dari sebelumnya Rp 1,54 triliun), perusahaan tetap mencatatkan laba bruto sebesar Rp 2,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan Rp 2 triliun pada tahun 2023.
Segmen Penjualan SIDO
Secara lebih rinci, penjualan dari jamu herbal dan suplemen tercatat Rp 2,48 triliun, naik dari Rp 2,34 triliun pada tahun 2023. Di sisi lain, penjualan di segmen makanan dan minuman mengalami kenaikan dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,3 triliun, sementara segmen farmasi juga mengalami peningkatan menjadi Rp 127,45 miliar, dibandingkan dengan Rp 115,68 miliar di tahun sebelumnya.
Kesehatan Keuangan SIDO
Pada sisi aset, SIDO mencatatkan total aset sebesar Rp 3,93 triliun pada 2024, sedikit meningkat dari Rp 3,89 triliun pada tahun 2023. Liabilitas perusahaan pun tercatat mengalami penurunan menjadi Rp 451,78 miliar, dari Rp 504,76 miliar di tahun sebelumnya. Ekuitas perusahaan tercatat mencapai Rp 3,48 triliun, meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan Rp 3,38 triliun pada tahun 2023.
Pada akhirnya, saldo kas dan setara kas SIDO tercatat Rp 855,56 miliar pada akhir 2024, naik sedikit dari Rp 830,12 miliar pada tahun sebelumnya, menunjukkan pengelolaan keuangan yang cukup efisien.
Dengan kinerja keuangan yang positif ini, Sido Muncul tetap berada pada jalur pertumbuhan yang stabil, didorong oleh berbagai segmen bisnis yang terus berkembang, terutama jamu herbal, suplemen, serta makanan dan minuman. (Hky)
