JagatBisnis.com – Bencana banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, terutama di Bekasi, diprediksi akan berdampak signifikan terhadap pasar properti di kawasan tersebut. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan bahwa penurunan penjualan properti di daerah yang terdampak banjir bisa mencapai 20% dalam jangka pendek.
Bambang Ekajaya, Wakil Ketua Umum DPP REI, menyatakan bahwa calon pembeli properti akan semakin selektif, terutama di kawasan yang terdampak banjir secara langsung. “Dalam waktu dekat, calon pembeli akan lebih berhati-hati memilih properti, khususnya di daerah yang rawan banjir,” ujarnya.
Bekasi, yang dikenal sebagai salah satu kawasan pengembangan properti terbesar di wilayah Jabodetabek, menjadi salah satu daerah yang paling terpengaruh oleh banjir. Banyak pengembang besar, termasuk Summarecon, memiliki proyek properti di daerah ini. Meskipun demikian, Bambang mengaku belum memiliki data lengkap terkait dampak banjir terhadap anggota REI yang beroperasi di wilayah tersebut.
Peran Pemerintah Sangat Diperlukan untuk Pemulihan
REI juga menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda wilayah ini. Menurut Bambang, langkah strategis yang diambil oleh Pemda dan pemerintah pusat, seperti proyek Giant Sea Wall, dapat menjadi solusi untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
“Dengan perbaikan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemda maupun pemerintah pusat, kami yakin masalah banjir ini bisa teratasi, dan sektor properti di Bekasi akan segera pulih,” kata Bambang optimis.
Harapan untuk Masa Depan Properti Bekasi
Meskipun dampak jangka pendek cukup besar, REI tetap memiliki keyakinan bahwa sektor properti akan kembali bangkit, terutama jika pemerintah serius menangani permasalahan banjir. Dengan adanya perbaikan dan inovasi dalam infrastruktur, diharapkan penjualan properti di Bekasi akan kembali normal dan lebih prospektif di masa depan. (Hky)
