Ekbis  

Waskita Karya (WSKT) Fokus pada Restrukturisasi Keuangan dan Pengembangan Strategis di 2024

Waskita Karya (WSKT) Fokus pada Restrukturisasi Keuangan dan Pengembangan Strategis di 2024

JagatBisnis.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menyusun rencana kerja dan roadmap untuk tahun 2024, dengan restrukturisasi keuangan menjadi pilar utama. Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa langkah ini menjadi dasar untuk melanjutkan berbagai pilar strategis lainnya yang sudah terintegrasi dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2024-2029.

“Sebelumnya, persetujuan Master Agreement Restructuring (MRA) 2024 WSKT telah tercapai sesuai target,” ujar Ermy dalam keterangannya pada Kamis (6/3).

Restrukturisasi Keuangan dan Pengelolaan Likuiditas
Waskita Karya telah menyelesaikan restrukturisasi atas tiga dari empat Obligasi Nonpenjaminan dan restrukturisasi MRA. Pada tahun lalu, perusahaan juga memperoleh persetujuan dari 21 kreditur perbankan terkait penyempurnaan MRA 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp 26,3 triliun. Selain itu, pokok perubahan perjanjian Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) sebesar Rp 5,2 triliun juga telah disetujui oleh lima kreditur perbankan.

Baca Juga :   Proyek Rehabilitasi Irigasi Mrican oleh Waskita Karya Rampung

“Melalui restrukturisasi ini, Waskita dapat mengelola likuiditasnya dengan lebih baik untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok utang perbankan serta obligasi selama 2024,” tambah Ermy.

Fokus pada Nilai Kontrak Baru (NKB) dan Manajemen Risiko
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, Waskita Karya tengah fokus pada perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB). Perusahaan juga telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas untuk menilai risiko dan kelayakan proyek sebelum memutuskan untuk mengambil proyek dan mengikuti tender. Saat ini, Waskita tengah mengerjakan 68 proyek dengan total nilai Rp 44,7 triliun. Proyek-proyek tersebut mencakup 61% proyek konektivitas, 21% proyek sumber daya air, 17% proyek gedung, dan 2% proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Baca Juga :   Proyek Bendungan Jlantah Waskita Karya Ditargetkan Selesai pada Januari 2025

Proyek APBN dan Sentralisasi Keuangan
Waskita Karya juga tengah mengerjakan 31 proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan total nilai kontrak mencapai Rp 17,1 triliun. Proyek-proyek ini didominasi oleh sektor sumber daya air (58%), diikuti oleh proyek gedung (26%) dan konektivitas (16%).

Sebagai bagian dari upaya efisiensi, Waskita telah melakukan sentralisasi keuangan, yang memungkinkan pengelolaan keuangan lebih maksimal dengan pembayaran vendor yang kini langsung diatur oleh pusat. “Kami telah menyelesaikan utang vendor sebesar Rp 7 triliun hingga saat ini, dengan 38% di antaranya merupakan utang yang sudah lewat jatuh tempo,” ungkap Ermy.

Kontribusi Pajak dan Transformasi Tata Kelola
Waskita Karya juga mencatatkan kontribusi pajak yang signifikan pada tahun 2024, sebesar Rp 2,9 triliun, yang menunjukkan peningkatan sekitar 107% year on year (YoY) dibandingkan kontribusi pajak pada 2023 sebesar Rp 1,4 triliun. Capaian ini tidak lepas dari transformasi tata kelola keuangan dan aset yang dilakukan perusahaan dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga :   Ekonomi Pulih, OJK Resmi Hentikan Restrukturisasi Kredit COVID-19

Pilar Strategis untuk Masa Depan
Dalam RJPP 2024-2029, Waskita Karya menetapkan sejumlah pilar strategis, termasuk pengembangan usaha, peningkatan sumber daya manusia (SDM), Governance Risk & Compliance (GRC), dan digitalisasi. Ke depan, Waskita Karya berencana untuk terus menjaga stabilitas keuangan, melakukan divestasi jalan tol, serta mengembalikan fokus perusahaan pada sektor konstruksi, terutama di bidang gedung, infrastruktur air, jalan, dan jembatan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Waskita Karya berharap dapat terus tumbuh dan berkembang, memperkuat posisi perusahaan di industri konstruksi Indonesia, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. (Mhd)