Ekbis  

Dua Investor Asing Tertarik Kelola Sumur Idle Milik Pertamina, SKK Migas: Sedang Dipelajari

Dua Investor Asing Tertarik Kelola Sumur Idle Milik Pertamina, SKK Migas: Sedang Dipelajari

JagatBisnis.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa dua investor asing, masing-masing dari Amerika Serikat dan China, menunjukkan ketertarikan untuk mengelola sumur minyak menganggur (idle well) milik PT Pertamina (Persero).

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan bahwa salah satu perusahaan telah membuka data dan melakukan pembayaran kepada Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) untuk memulai studi kelayakan. “Satu perusahaan sudah membuka data, sudah kita kasih, sudah membayar juga ke Pusdatin. Mereka sedang mempelajari,” ujar Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR pada Kamis (27/2).

Baca Juga :   Migas Tetap Punya Peran Penting Bagi Masa Depan Indonesia

Sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan sumur minyak yang menganggur, Pertamina telah mengundang sekitar 70 perusahaan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sumur-sumur tersebut. Saat ini, proses seleksi terhadap perusahaan-perusahaan yang berminat sedang berlangsung.

“Sedang dalam proses dipelajari oleh masing-masing calon, mana yang mereka berminat, mana yang mereka menurut analisnya nanti ini sumur yang bagus untuk yang idle well,” lanjut Djoko.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memaksimalkan potensi sumur-sumur yang belum dimanfaatkan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani optimalisasi sumur idle dan peningkatan lifting minyak. Salah satu fokus utama Satgas ini adalah menata ulang pemanfaatan sumur-sumur yang belum beroperasi.

Baca Juga :   Kementerian ESDM dan SKK Migas Siapkan Dana Rp 46,8 Triliun untuk Dorong Industri Hulu Migas

Bahlil menegaskan, pemerintah siap mengambil alih pengelolaan sumur-sumur tersebut jika operator yang ada tidak dapat memanfaatkannya dengan baik. “Sekarang Satgas sudah saya bentuk, sudah mulai kerja. Tidak dicabut [izin] sebenarnya. Kalau dia [operator] mau untuk mengerjakan, tidak apa-apa. Kalau tidak mau, serahkan ke pemerintah,” kata Bahlil.

Menurut pemetaan yang telah dilakukan, diperkirakan ada antara 4.500 hingga 5.000 sumur minyak yang menganggur di Indonesia. Upaya untuk mengoptimalkan potensi sumur-sumur ini diharapkan dapat membantu peningkatan produksi migas di tanah air.

Baca Juga :   Pertamina Siap Dukung Peningkatan Produksi Migas Lewat Reaktivasi Sumur Idle

Sebagai informasi, sepanjang 2024, produksi minyak dan gas siap jual (lifting) Indonesia tercatat mencapai 1,606 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), lebih rendah dibandingkan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang sebesar 1,668 MBOEPD. Sementara itu, lifting minyak pada 2024 tercatat sebesar 579,7 ribu barel minyak per hari (MBOPD), masih di bawah target APBN yang sebesar 635 MBOPD. (Hky)